BERASTAGI-SUMBER
Salah satu misi pemerintah Kabupaten Karo adalah menjamin dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara
merata. Dalam hal ini, peranan para bidan sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan ibu dan anak sangatlah penting. Untuk menggerakkan
partisipasi masyarakat, pemerintah membentuk desa siaga.

Hal diatas disampaikan oleh Plt. Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH
saat memberikan arahan pada acara pelaksanaan wisudawati Ahli Madya
Akademi Kebidanan (Akbid) Pemkab Karo lulusan angkatan XIII, di
Convention Hall Hotel International Sibayak Berastagi, Kamis (25/9)
yang dihadiri ratusan tamu undangan.
Dikatakan Terkelin, upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi tidak
dapat dipisahkan dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu.
Perbaikan gizi, inisiasi-inisiasi, pemberantasan penyakit menular dan
pelayanan rujukan. Untuk itu, kata Terkelin, perlu juga digenapkan
aktif keluarga dan masyarakat dalam wadah Posyandu dengan dukungan
lintas sektoral, organisasi profesi, LSM, dan semua pihak yang
terkait.
“Pemerintah Kabupaten Karo telah menempatkan tenaga kesehatan,
khususnya bidan hampir di seluruh pelosok desa. Penempatan tenaga
kesehatan ini didukung bulat dengan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang dari tahun ke tahun diupayakan peningkatannya,” ungkap
Terkelin.
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam hal kesehatan, lanjut
Terkelin, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memberikan izin
kepada Pemerintah Kabupaten Karo untuk mendidik bidan menjadi bidan
Ahli Madya pada tahun 1998 sebagai konversi dari Sekolah Perawat
Kesehatan (SPK).
“Ahli Madya Kebidanan angkatan ke XIII yakni anak-anak kita yang
berasal dari SMA sederajat telah di didik selama tiga tahun pada
Akademi Kebidanan di Kabanjahe yang akan mengabdikan diri secara
profesional kepada bangsa ini. Kepada orang tua dan keluarga
wisudawati, kami mengucapkan selamat, dan dapat melaksanakan
profesinya di tengah-tengah masyarakat dimana pun kelak bertugas,”
ucap Terkelin.
Terkelin meminta, Akademi Kebidanan Kabanjahe agar dapat terus
meningkatkan kualitasnya, sehingga mampu bersaing secara nasional
maupun internasional. “Disamping itu, para wisudawati agar dapat
menimba ilmu lagi, sehingga mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas khususnya dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak,”
himbau Terkelin.
Sementara, Direktur Akademi Kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe, Siang br
Tarigan, SPd, S.Kep, M.Kes dalam sambutannya mengatakan, sebanyak 90
orang Ahli Madya Akademi Kebidanan Pemkab Karo akan dilakukan wisuda
pada hari ini.
Dikatakan Siang, dalam menunjang keterampilan-keterampilan dan
pengetahuan mahasiswa, pihaknya bekerja sama dengan instansi
diantaranya, Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo, RSU Kabanjahe, RS swasta di Kabanjahe, klinik-klinik
bersalin di Tanah Karo, dan RSUP H Adam Malik Medan. Disamping itu,
ungkapnya, pihaknya telah mengadakan MoU dengan Universitas Arelano di
Philipina.
“Untuk sarana dan prasarana, secara bertahap kita telah melaksanakan pembenahan-pembenahan baik laboratorium maupun perpustakaan serta unsur-unsur penunjang lainnya,” ungkap Siang br Tarigan.
Dilanjutkan, saat ini Akbid Pemkab Karo secara
organisatoris berada di bawah Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan
Daerah (APTIKESDA). “Akbid Pemkab Karo telah menerapkan sistem
pengelolaan keuangan berdasarkan Badan Layanan Umum Daerah yang telah
ditetapkan bulan Desember 2013,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, dari 90 mahasiswa yang diwisuda, Ismi
Youli Aphesa br Ginting memperoleh Indeks Prestasi (IP) tertinggi 3,56
dan disusul Fitri Oktaviani Sitepu dengan raihan IP 3,53. Sedangkan
urutan ketiga hingga keenam disusul oleh Vivienitifli Beryanida (IP
3,49), Ita Novita Sari br Ginting (IP 3,46), Yeni Anisa br Sembiring
(IP 3,43), dan Yuhepli Novawati br Munthe dan Petra Novi Estiana Capah
(IP 3,42). (SB 08)