
TANAH KARO – SUMBER
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu S.Sos M.Si menegaskan jika anak seorang petani pun bisa menjadi seorang tentara. Akan tetapi, hal itu akan dapat dicapai dengan keuletan, kegigihan dan pantang menyerah.
“Saya ini seorang anak petani. Berkat kerja keras, kini saya menjadi tentara berpangkat Letnan Kolonel (Letkol),” ujar Agustatius saat memberi pembekalan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada ratusan pelajar di SMK Negeri 1 Merdeka, Desa Jaranguda, Sabtu (23/9/2017).
Menurutnya, meskipun dirinya berasal dari keluarga kurang mampu, namun ia dapat menunjukkan prestasi yang dapat dibanggakan. Salah satu prestasi yang berhasil ia raih yakni lulus seleksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), sekarang adalah Akademi Militer (Akmil) TNI AD.
Dikisahkan putra bungsu dari lima orang bersaudara ini, sejak kecil, kehidupan keluarganya sangat susah. Kedua orang tuanya, kata dia, hanyalah seorang petani dan tukang jahit di sekitar kaki Gunung Sinabung di Desa Sigarang-garang, Kecamatan Namanteran.

“Oleh karena itu, adik-adikku jangan pernah merasa kecil hati karena ekonomi keluarga kurang mampu. Yakinkan diri, belajarlah dengan tekun dan selalu berdoa kepada Tuhan. Keberhasilan tidak diperoleh dengan bermalas-malasan, harus dengan kesungguhan dan motivasi yang kuat,” pungkas perwira lulusan Akmil 1997 ini.
Sementara, pemberian pembekalan wawasan kebangsaan dan bela negara merupakan agenda rutin Dandim 0205/TK ke sekolah-sekolah di Karo. Hal ini sebagai bentuk kepedulian, komitmen dan tanggung jawab dirinya terhadap kemajuan pendidikan pelajar di bumi turang.
“Pelajar di Karo sebagai generasi penerus bangsa, harus menorehkan prestasi. Tidak hanya membuat bangga diri sendiri, tetapi juga sekolah, lingkungan dan orang tua,” tutup mantan Komandan Satuan Tugas (Satgas) Pengaman Perbatasan (Pamtas) RI – Malaysia Batalyon Infanteri (Yonif) Lintas Udara (Linud) 433/Julu Siri Brigif 3 Kostrad ini.
Berdasarkan amatan SUMUT BERITA, pria kelahiran 3 Agustus 1974 ini menantang pelajar yang berani tampil kedepan untuk menjawab pertanyaan. Bagi yang memiliki nyali, diberikan hadiah. Ini dimaksudkan untuk memberi pesan kepada pelajar, apabila ada kesempatan agar jangan disia-siakan, karena kesempatan belum tentu datang dua kali.
- PARDI SIMALANGO