Warga: “ Dia pernah jualan tuak pake botol depan SMPN 1 Kabanjahe
LAPORAN : JOHN GINTING – KABANJAHE
Ibu anak satu Agustina br Girsang (29) warga Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo ditemukan tewas setelah ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur rumah orang tuanya, Senin (20/5) sekira pukul 15.30 WIB. Di ketahui kuat dugaan bahwa korban sress akibat telah cerai dengan suami. Mendiang merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara ditemukan tewas tergantung di dapur rumah orang tuanya dengan cara seutas kain sehingga dari mulut korban mengeluarkan bui.
Data yang di himpun dari sejumlah warga tetangga di seputar lokasi kejadian menyebutkan, kematian Br Girsang terduga dilatarbelangi dengan prahara rumah tangganya yang mana sejak menjalin maupun membina rumah tangga memang kurang harmonis dan berujung perceraian. Sebelum mengakhiri semasa hidupnya, aktifitas korban sehari hari juga pernah berjualan Tuak pake botol depan sekolah SMPN 1 Kabanjahe dan sering berbicara Sress kali aku..sress kali aku setiap membeli rokok dekat kediaman orang tuanya.
“Dia dulu pernah jualan tuak pake botol depan sekolah SMPN 1 dan kalau datang ke keday sering berbicara, stress kali aku ini pun, nagapain kau mau stress bikin kegiatanmu kalau ngak nyanyi kau, dan dia itu sudah 3 kali mau bunuh diri inilaj keempat kali berhasil gantung diri dia,” kata warga tetangga mengenang perbincangan dengan korban semasa hidup ketika SUMUTBERITA.com wawancara di seputar TKP.
Lanjut di tambahkan, tetangga korban yang mohon jati dirinya tidak ditulis kepada kru koran ini mengatakan, siang sekira pukul 13.00 WIB, ia masih melihat korban jalan bersama ibunya di suatu tempat dan ia mengaku terrkejut saat mendengar korban telah tewas akibat gantung diri. “Sesudah kejadian, sambil nangis ibunya menceritakan bahwa tadi ia masih bersama anak dan cucunya itu didalam rumah. Karena ada keperluan, ibunya keluar dari rumah untuk membeli pakan ternak Bebek. Tak berapa lama setelah ibunya kembali, ia telah melihat pintu rumahnya terkunci. Saat itu, ibunya mengetuk pintu karena hendak memasuki rumah. Tapi, setelah lama diketuk, pintu rumah tersebut tidak dibuka sehingga ibunya menjadi curiga,” ujar sumber.
Dikatakannya, karena pintu rumah tersebut tak kunjung di buka oleh anaknya itu, akhirnya ia mendobrak pintu rumah tersebut dengan dibantu warga dan akhirnya pintu tersebut terbuka. Namun, alangkah terkejutnya ia saat melihat anaknya tersebut telah tergantung oleh seutas kain dengan mulut mengeluarkan buih dan lidah menjulur keluar.
Seketika, kejadian tersebut sontak membuatnya menjerit histeris karena anaknya telah tewas. Warga yang juga melihat kejadian tersebut menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan korban dibawa ke RSU Kabanjahe guna dilakukan autopsi.
Lanjut dikatakan sumber, korban adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang anak berusia 3,5 tahun dan telah bercerai dengan suaminya saat anaknya masih berusia 4 bulan. Akibat perceraian tersebut, katanya, korban mengalami stres dan sempat dibawa ke salah satu rumah sakit jiwa di Medan. Saat itu, dalam satu ruangan mereka berjumlah tiga orang yang juga dirawat di rumah sakit jiwa tersebut.
Namun, karena dua orang temannya telah keluar dari rumah sakit jiwa tersebut, akhirnya dokter menyarankan agar korban berobat jalan. Sehari setelah dibawa pulang dari rumah sakit jiwa, akhirnya korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Pantauan SUMUTBERITA.com di lokasi kejadian, korban tewas tergantung di dapur rumah orang tuanya dengan kondisi lidah menjulur keluar mengeluarkan buih dan aparat kepolisian Polres Karo melakukan olah TKP. Keluarga korban tampak menjerit histeris dan menangis yang disaksikan puluhan kerumunan warga setempat.