Rutin Cek Keaktifan JKN, Muliani Merasa Aman Saat Persalinan

SIMALUNGUN, SUMUTBERITA.com – Bagi seorang ibu, masa kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan. Tidak terkecuali bagi Muliani Barus, seorang petani asal Desa Panribuan, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun. Itu ia alami saat berjuang pada masa hamil anak ketiga hingga proses persalinan.

Kepada tim Jamkesnews sebelumnya, Muliani mengungkapkan rasa puasnya terhadap pelayanan kesehatan yang ia dapat melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Mulai dari masa pemeriksaan, persalinan hingga fasilitas kesehatan terbaik yang diberikan terhadap dirinya.

“Program JKN dihadirkan untuk membantu meringankan biaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Sangat beruntung. Saya sudah terdaftar jadi peserta JKN sejak 2017. Kami didaftarkan oleh pemerintah di segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kelas III. Jadi pembayaran iurannya dibantu oleh pemerintah,” ujar Muliani.

Wanita kelahiran tahun 1985 tersebut menuturkan bahwa selama masa kehamilannya setiap bulan, ia rutin melakukan kontrol ke Puskesmas Saran Padang. Hal ini dilakukannya untuk mengecek kondisi kesehatannya, serta kondisi kesehatan calon bayinya.

“Alur pelayanan persalinan menggunakan JKN menurut saya sangat mudah. Kontrol kehamilan juga bisa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Seperti saya selalu kontrol di Puskesmas. Di Puskesmas fasilitasnya sudah lengkap. Misalnya alat ultrasonografi (USG) juga sudah ada. Pemeriksaannya dilakukan oleh dokter dan bidan,” kata Muliani.

Ia bersama suaminya sangat bersyukur karena melalui Program JKN, proses persalinannya berjalan lancar tanpa ada kendala. Termasuk kendala biaya, karena semuanya sudah ditanggung dan dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.

“Saat usia kehamilan sudah memasuki 39 minggu, tiba-tiba saya mengalami kontraksi hebat. Jadi saya memutuskan pergi ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, pembukaan tidak kunjung bertambah. Mengingat usia saya juga sudah berisiko untuk melahirkan secara normal karena sudah memasuki kepala empat. Akhirnya saya dirujuk ke rumah sakit,” terangnya.

Muliani menekankan bahwa alur pelayanan persalinan yang dilaluinya sangat mudah. Saat ditemukan terdapat  komplikasi atau indikasi medis berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan di FKTP, dirinya bisa dirujuk langsung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan (FKRTL) untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

“Semua biaya pun ditanggung asal sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” jelas Muliani.

Pada kesempatan ini, ia bersyukur dan berterima kasih atas hadirnya Program JKN di tengah-tengah kehidupannya. Karena, ia merasa sangat terbantu dan sangat dimudahkan prosesnya, dari awal administrasi hingga pada saat mendapatkan penanganan medis tidak dipersulit. Hal ini membuat dirinya sangat bersyukur dan senang.

“Saya juga selalu melakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan status kepesertaan saya aktif. Untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Sehingga saat diperlukan bisa langsung digunakan. Sudah banyak kami berobat menggunakan JKN, bukan hanya pada saat melahirkan. Kalau dihitung untuk membayar sendiri mungkin tidak mampu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kali ini merupakan pengalaman keduanya bersalin dengan memanfaatkan layanan Program JKN. Hal ini membuatnya sadar betapa pentingnya menjadi bagian dari JKN. Mengingat biaya persalinan tidak murah, apalagi kalau harus operasi caesar.

“Menjadi peserta JKN membuat saya semakin tenang dalam menghadapi persalinan. Program JKN selalu menjadi yang paling bisa diandalkan dalam keadaan genting. Pengalaman ini membuat saya dan keluarga semakin yakin mengenai pentingnya perlindungan kesehatan sejak dini,” pungkas Muliani.

EDITOR: RED