KARO, SUMUTBERITA.com – Punguan Pomparan Raja I Borboran Borbor Marsada Boru, Bere, dan Ibebere Kabanjahe sekitarnya sukses menggelar perayaan ulang tahun emas di usianya yang ke-50 pada Sabtu 2 Agustus 2025 lalu di Jambur Haloho Kabanjahe.
Pada momen ini, Punguan Borbor Marsada juga berhasil melahirkan satu kesepakatan bersejarah nan penting tentang hari jadi perkumpulan yang ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 1975. Tanggal ini tentunya akan jadi perayaan ulang tahun punguan itu setiap tahunnya.
Guna menyempurnakan momentum tersebut, Ketua Punguan Borbor Marsada Kabanjahe, Hermes P. Tua Pasaribu, SP turut mempresentasikan logo resmi Punguan Borbor Marsada Kabanjahe pada perayaan pesta emas yang sudah berusia setengah abad itu.
“Bung Karno mengatakan: ‘Jangan sekali-kali melupakan sejarah’ atau yang lebih dikenal dengan Jasmerah. Karena pesan ini mengandung makna pentingnya menghargai dan mengingat sejarah. Demikian juga sejarah Penguan Borbor Marsada yang telah dicetuskan orang tua kita terdahulu,” ucap Hermes.
Adapun logo tersebut mengandung tiga elemen dasar dengan berbagai makna. Ketiga elemen itu kemudian dirangkum menjadi satu dalam sebuah logo. Berikut ini ulasan lengkap logo Punguan Borbor Marsada Kabanjahe:
1. Lingkaran
Bentuk lingkaran yang berarti mengacu kepada kesempurnaan dan keabadian yang melambangkan harmoni dan kesatuan serta. Dalam banyak budaya, lingkaran mewakili keberlanjutan dan siklus kehidupan serta hubungan yang penting dalam komunitas dan hubungan antar manusia.
2. Tiga Warna
Tiga warna terkandung di dalam logo antara lain, hitam, merah dan putih. Tiga warna ini memiliki makna penting dalam budaya Batak. Hitam melambangkan kekuatan atau kepemimpinan (hahomion). Merah melambangkan keberanian atau semangat (hagogoon). Putih melambangkan kesucian atau kebenaran (habonaron).
3. Rumah Adat dan Bintang
Rumah adat dan bintang melambangkan keimanan, persatuan dan kesejahteraan serta tempat untuk berbagi.
Melalui penetapan tanggal hari jadi dan logo Punguan Borbor Marsada Kabanjahe, Hermes Pasaribu mengharapkan kepada seluruh pomparan atau keturunan Si Raja Borbor untuk tidak melupakan sejarah silsilah marga yang telah diwariskan oleh luluhur.
“Pertahankan adat budaya kita. Prinsip saling mengasihi antar anggota punguan harus terus di pupuk. Dengan demikian, tujuan hidup kita dapat terwujud. Sebagaimana tiga nilai utama dalam filosofi hidup orang Batak: hamoraon (kekayaan), hagabeon (keturunan) dan hasangapon (kehormatan),” pungkas Hermes.
EDITOR: RED