KARO, SUMUTBERITA.com – Komunitas Literasi (Komlit) SMA Swasta Masehi GBKP Berastagi kembali memperingati Hari Lahir (Harlah) Pancasila 1 Juni 2025 di Pesanggrahan Bung Karno Berastagi, Karo, Senin (2/6/2025) pagi.
Komlit SMA Masehi Berastagi menggelar kegiatan ini sebagai keberlanjutan “Gerakan Literasi Kebangsaan” yang diinisiasi bersama pegiat literasi kebangsaan di Kabupaten Karo.
Seperti diketahui, tanggal 1 Juni 2024 lalu, Komlit SMA Masehi Berastagi menjadi yang pertama memperingati Harlah Pancasila di Rumah Pengasingan Bung Karno yang berlokasi di Desa Lau Gumba itu.
Berada tepat di depan Monumen Bung Karno, Komlit SMA Masehi Berastagi memperingati Harlah Pancasila 2025 dengan menggelar “Bincang Literasi Kebangsaan”.
Bincang Literasi Kebangsaan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda agar memahami, memaknai dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah seorang anggota Komlit SMA Masehi Berastagi, Dirga Allesandro Ginting menyatakan kebanggaannya dapat memperingati Harlah Pancasila di Rumah Pengasingan Bung Karno yang merupakan tokoh perumus Pancasila.
“Momen ini menjadi yang kedua kalinya bagi Komlit SMA Masehi Berastagi memperingati Harlah Pancasila di Rumah Pengasingan Bung Karno Berastagi. Semua anggota komlit yang hadir tampak begitu bersemangat terutama saat pembacaan naskah Pancasila,” ungkap Dirga.
Selaku generasi penerus bangsa, antusiasme anggota Komlit SMA Masehi Berastagi saat mendengarkan pembacaan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, menunjukkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah airnya.
Pegiat Literasi Kebangsaan Harianto Marulitua Limbong, S.Pd, Gr membuka acara Bincang Literasi Kebangsaan yang mengangkat tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”.
Seturut dengan tema tersebut, anggota Komlit SMA Masehi Berastagi menyadari banyak permasalahan yang dihadapi Indonesia demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Didaulat sebagai narasumber, Harianto Limbong menyampaikan pesan kebangsaan kepada peserta didik untuk membumikan Pancasila baik dalam perkataaan dan perbuatan. Bahkan, lanjut dia, dalam praktiknya kita harus mengamalkan Pancasila sejak dalam pikiran.
Peringatan Harlah Pancasila tersebut berakhir dengan pekik “Salam Pancasila” setelah salah seorang peserta didik membacakan puisi karya Sukarno berjudul “Aku Melihat Indonesia”.
EDITOR: RED