MEDAN, SUMUTBERITA.com – Tiga orang nelayan ditangkap personel Ditresnarkoba Polda Sumut karena menyeludupkan 30 Kg sabu dan 2.000 pod vaping atau rokok elektrik berisi cairan narkoba jaringan Malaysia di perairan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan ketiga pelaku ditangkap saat melintas menggunakan kapal pukat tarik di perairan Tanjung Api, Labura, Sabtu (26/4/2025) sekira pukul 05.00 WIB.
Ketiga pelaku adalah AN (43), AM (39), dan I (40). Ketiganya merupakan warga Kota Tanjungbalai yang berprofesi sebagai nelayan.
“Saat kapal dihentikan dan digeledah, ditemukan 30 bungkus sabu dalam kemasan ungu bergambar kura-kura emas A+ serta 20 bungkus liquid vape yang disimpan dalam viber warna biru bertutup kuning,” kata Jean Calvijn, Jumat (2/5/2025) melansir detikSumut.
Ia menyebut pengungkapan ini berawal dari informasi adanya kapal mencurigakan dari Malaysia menuju perairan Indonesia. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti oleh personel Unit 4 Subdit I Ditresnarkoba dengan melakukan penyisiran di wilayah perairan Bagan Asahan hingga Labuhanbatu Utara.
“Setelah beberapa jam melakukan patroli laut, tim menemukan kapal dengan ciri-ciri yang sesuai laporan dan langsung melakukan pengejaran,” jelasnya.
Berdasarkan pengakuan pelaku, barang haram itu diterima pihaknya dari dua pria tak dikenal di perairan Bagan Asahan. Para pelaku diminta untuk menyerahkan narkotika tersebut kepada seseorang di Labura.
“Ketiganya mengaku diperintah oleh seorang pria bernama Gompar dan dijanjikan imbalan jika berhasil mengantarkan barang ke penerima. Hingga kini, sosok Gompar masih diburu dan nomor teleponnya pun tidak aktif,” ungkapnya.
Selain mengamankan para pelaku dan narkoba tersebut, petugas juga mengamankan satu unit kapal pukat tarik, satu viber, satu unit HP, serta beberapa tas dan plastik pembungkus. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Ia menegaskan pihaknya akan terus memperkuat pengawasan di jalur perairan yang rawan menjadi lintasan penyelundupan narkoba lintas negara.
“Perairan timur Sumatera Utara merupakan titik strategis yang kerap dimanfaatkan jaringan internasional. Kami pastikan tak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkoba,” pungkasnya.
EDITOR: RED