TANAH KARO – SUMBER
Dalam rangka menyambut perayaan Hari Natal dan Tahun Baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menggelar pasar murah di Karo, Kamis (17/12/2017). Penyelenggaraan pasar murah ini dipusatkan di Jalan Samura Kabanjahe.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh SUMUT BERITA dari Baim, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provsu mengatakan, penyelenggaraan pasar murah ini bertujuan untuk menstabilkan harga sembako jika terjadi lonjakan di pasaran menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Harga sembakonya langsung harga pabrik, karena kami disini untuk membantu masyarakat jika terjadi lonjakan harga di Karo. Kami juga memfasilitasi tenda dan keperluan lainnya serta menjual produk- produk Usaha Kecil dan Menengah seperti ceker ayam dan kerupuk tempe,” jelas Baim.
Disampaikan, dalam penyelenggaraan pasar murah ini, pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog Kabanjahe dan Koperasi Sri Kandi Juang. Menurutnya, pasar murah ini diselenggarakan di 9 titik lokasi dan 8 diantaranya sudah terealisasi.
“Kedelapan lokasi itu diantaranya, Medan, Deliserdang, Binjai, Langkat, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Tanah Karo, Pakpak Bharat. Sedangkan untuk satu lokasi yang tersisa, akan diselenggarakan besok di Kabupaten Dairi. Dalam kegiatan ini, kami selalu koordinasikan dengan pihak Bulog,” paparnya.
Faisal, yang juga perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provsu menjelaskan, penyelenggaraan pasar murah ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 57 Tahun 2017 tentang penetapan harga eceran tertinggi beras.
Selain itu, kata dia, juga sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 27 tahun 2017 tentang penetapan harga acuan pembelian di petani dan harga acuan penjualan di konsumen. “Penetapan harga ini termasuk gula, minyak goreng, cabe, bawang merah dan daging,” kata Faisal.
Yustina Tampubolon perwakilan Perum Bulog mengatakan, dengan penyelenggaraan pasar murah ini, harga di pasaran bisa stabil. “Harga sembako yang kita tawarkan sudah pasti lebih rendah dari pasaran. Kami dari Perum Bulog menyediakan beras, gula, bawang putih dan minyak makan,” jelas Yustina.
Roslina Prabati Keliat dari Koperasi Sri Kandi Juang menyampaikan, dalam kegiatan pasar murah ini, pihaknya adalah sebagai mitra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provsu. “Kami bekerja sebagai penggerak perekonomian dan melestarikan makanan khas tradisional. Contohnya, kami menjual makanan khas suku Karo, Cimpa,” ujarnya.
Sementara, salah seorang warga Mustika br Tarigan yang baru selesai berbelanja mengaku merasa sangat terbantu atas penyelenggaraan pasar murah tersebut.
“Harga gula disini lebih murah, biasanya aku beli di pajak Rp 13 ribu, disini cuma Rp 11.500. Beras ukuran 10 Kg yang biasa ku beli Rp 125 ribu, disini cuma Rp 90 ribu. Kalau bisa, tiap harilah dibuat pasar murah ini disini, setidaknya sampai lewat Tahun Baru. Soalnya di pasar harga semua bahan-bahan sudah mulai mahal,” akunya.
- JULIUS SANDAYA S