“Pak Bupati Karo, Jangan Anggap Kami Sampah..”

banner 468x60
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama rombongan saat menghadiri prosesi adat pemakaman korban di Jambur Desa Kutarayat. SUMBER/pardi simalango

TANAH KARO – SUMBER

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama Wakil Bupati Karo Cory Sriwati br Sebayang, hadir dalam prosesi adat pemakaman korban kecelakaan tunggal truk terbalik, Boris Yelsin Sidebang (15) di Losd (Jambur) Desa Kutarayat, Kecamatan Namanteran, Selasa (19/9/2017).

banner 336x280

Dalam kesempatan ini, Bupati Karo turut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Karo Effendi Sinukaban SE, Kapolres Karo AKBP Rio Nababan, Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt. Agustinus Purba, Ketua MUI Kabupaten Karo Ir. Muhammad Yazid S.Pd, Asisten Pemerintahan Setdakab Karo Drs. Suang Karo-Karo.

Selanjutnya, Kepala Pelaksana BPBD Karo Ir. Martin Sitepu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Drs. Eddi Surianta Surbakti, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karo Gelora Fajar Purba SH MH dan Kakan Satpol PP Pemkab Karo Hendrik Tarigan.

Berdasarkan amatan SUMUT BERITA, rombongan Bupati Karo tiba di Desa Kutarayat sekira pukul 12.45 WIB. Rombongan disambut oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Kutarayat, Sastrawan Ginting Seragih bersama pihak keluarga korban dan dijamu dengan makan siang.

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersalaman dengan ayah kandung korban sesaat setelah tiba untuk melayat di Jambur Desa Kutarayat. SUMBER/pardi simalango

Terkelin Brahmana dalam kata penghiburannya kepada keluarga korban menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo secara khusus mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban.

“Kejadian ini bukan kehendak siapapun. Kedepannya, semua akan dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan. Pemkab Karo akan selalu berupaya melakukan penanganan yang terbaik. Kami tidak akan lepas tangan atas peristiwa ini,” terang Terkelin.

Ia juga menekankan kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo agar tetap memantau kondisi para korban lainnya yang masih menjalani perawatan di RSU Kabanjahe dan RS Bina Kasih Medan serta mengatasi kendala dan kekurangan yang dihadapi.

Disamping itu, ia menekankan Dinas Pendidikan agar cepat tanggap menangani persoalan belajar mengajar siswa SMA Negeri 1 Namanteran yang masih memiliki lokasi bangunan sekolah di Desa Kutarayat. “Dalam waktu dekat dan paling lama tahun depan, sekolah tersebut harus dapat difungsikan kembali. Jika ada guru di daerah lain, agar dapat ditugaskan ke Desa Kutarayat,” tutupnya.

Sementara, salah seorang keluarga korban, Mekat Sembiring dihadapan Bupati Karo dan rombongan menuturkan, persoalan mobil pengangkutan para pelajar Desa Kutarayat yang dianggap tidak layak, sebelumnya sudah disampaikan kepada kepala desa, sekdes dan Camat Namanteran.

Untuk itu, ia meminta kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan Wakil Bupati Karo Cory Sriwati br Sebayang serta seluruh pihak-pihak terkait untuk segera menangani persoalan-persoalan yang membelit warga korban erupsi Gunung Sinabung.

Ia menilai, urusan pengangkutan pelajar anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung merupakan hal kecil yang tidak sulit untuk diatasi. “Saya rasa, masalah mobil kecil itu pak. Soalnya, itulah laporan kami yang pertama soal urusan sekolah anak-anak. Entah dimana sangkutnya laporan tersebut, saya juga tidak tau,” tutur Mekat.

Menurutnya, persoalan ini juga sudah disampaikan pihaknya kepada pemerintah setempat dan kepada wartawan serta sudah dimuat di media massa. Namun, sama sekali tidak mendapat tanggapan dari pemerintah daerah. “Kami akhirnya pasrah. Apa yang diberikan pemerintah, itu yang kami pakai,” lirihnya.

Mekat Sembiring juga menyinggung soal perolehan suara pasangan Terkelin Brahmana dan Cory Sriwati br Sebayang saat perhelatan Pilkada Kabupaten Karo pada tahun 2015 lalu. Dimana, kata dia, pasangan tersebut meraih 90 persen perolehan suara di Desa Kutarayat.

“Saya rasa, bapak bupati masih ingat. Di Desa Kutarayat ini bapak meraih 90 persen suara di Pilkada lalu. Saya salah satu di barisan terdepan untuk memilih bapak saat itu. Namun yang lalu biarlah berlalu. Mari kita cari solusi terbaik untuk Kabupaten Karo terkhusus untuk pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung,” kenangnya.

Ia kembali meminta kepada Bupati Karo dan Dinas Pendidikan Kabupaten Karo untuk secepatnya menangani persoalan sekolah anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung.

“Tolonglah, bersujud pun kami mau, asalkan jangan anggap kami sampah. Lukanya sudah dalam sekali pak. Jangan nanti ada lagi anak kami yang menjadi korban. Sudah sakit sekali pak. Sebelumnya kita juga sudah melihat di Siosar, disana juga sudah ada korban. Tolonglah kami,” cetusnya.

Dalam kesempatan ini, ia juga meminta pihak DPRD Karo yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Karo, Effendi Sinukaban untuk lebih memperhatikan kondisi masyarakat korban erupsi Gunung Sinabung. “Tolong dukung masyarakat bapak. Kemana lagi kami mengadu kalau bukan sama DPRD pak? Jangan tunggu sampai masyarakat berteriak. Ini adalah suara rakyat,” tutupnya.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280