TANAH KARO – SUMBER
Maraknya peredaran narkotika dewasa ini, menjadi momok bagi masyarakat di Kabupaten Karo. Kondisi ini sangat memprihatinkan, sebab peredaran barang haram ini sudah merambah ke pelosok desa.
Ramainya pembahasan soal peredaran narkotika di tengah – tengah masyarakat maupun di jejaring sosial, akhirnya memunculkan ide dan gagasan dengan munculnya #GerakanKaroTolakNarkoba.
Gerakan yang terbentuk sekitar akhir bulan Mei 2017 ini, diharapkan dapat meminimalisir tingginya tingkat peredaran narkotika di Karo. Gerakan perang melawan narkotika ini juga diharapkan didukung oleh masyarakat Karo secara luas.
Berdasarkan keterangan Alexander Firdaus Milala (30) relawan Gerakan Karo Tolak Narkoba kepada SUMUT BERITA, Selasa (4/7/2017) menerangkan, sejumlah tokoh Karo turut menyumbangkan banyak gagasan dan buah pikiran dalam gerakan ini.
Menurutnya, salah seorang tokoh masyarakat Karo yang memberi ide dalam gerakan ini yakni Arya Mahendra Sinulingga. Salah satunya melalui penggalangan spanduk “Tolak Narkoba dan Judi” dari masyarakat Karo.
Melalui gagasan pria yang menjabat sebagai Direktur Pemberitaan MNC Group ini, setidaknya telah mengumpulkan sebanyak 250 lembar spanduk yang telah dicetak dan dipasang hampir di 180 desa se Kabupaten Karo.
Tak hanya di desa – desa. Ketua Keluarga Besar Karo Institut Teknologi Bandung (KBK ITB) ini bersama barisan relawan turut memasang spanduk di sejumlah kota diantaranya Kabanjahe, Berastagi, Tigabinanga, Lau Baleng dan Barusjahe.
Seperti di Kabanjahe, ada beberapa titik pemasangan spanduk diantaranya di Simpang Tiga Masjid Agung, Polres Tanah Karo, Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karo, Zentrum dan Tugu Bambu Runcing.
“Gerakan ini terlahir dari ide orang Karo yang prihatin atas maraknya peredaran narkoba. Seluruh lapisan masyarakat sangat mendukung. BNN dan kepolisian diharapkan ikut bertanggung jawab atas maraknya peredaran narkoba saat ini di Karo,” tutup Alexander.
- PELITA MONALD GINTING S.PD