Presiden Jokowi Instruksikan Relokasi Mandiri Pengungsi Sinabung Dikebut

banner 468x60
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Abednego Tarigan, Kantor Staf Presiden (KSP) Abimanyu, Staf Kedeputian II Kantor Staf Presiden RI Deswitha Arvinci Stiefi, utusan Kementerian PMK, Kabid RR BNPB Agus, Kabid RR BNPB Pemprovsu Adam B Nasution saat meninjau rumah jadi relokasi mandiri di Desa Manuk Mulia. SUMBER/pardi simalango
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Abednego Tarigan, Kantor Staf Presiden (KSP) Abimanyu, Staf Kedeputian II Kantor Staf Presiden RI Deswitha Arvinci Stiefi, utusan Kementerian PMK, Kabid RR BNPB Agus, Kabid RR BNPB Pemprovsu Adam B Nasution saat meninjau rumah jadi relokasi mandiri di Desa Manuk Mulia. SUMBER/pardi simalango

TANAH KARO – SUMBER

Masalah pengungsi Sinabung dan relokasi, tetap menjadi perhatian serius Presiden RI Joko Widodo. Sejauh ini, relokasi mandiri dan relokasi hunian tetap sementara kurang greget. Untuk itu, percepatan pelaksanaan relokasi ini harus didukung semua pihak.

banner 336x280

Pernyataan ini disampaikan Tenaga Ahli Utama pada Kantor Staf Kepresidenan, Abednego Tarigan kepada sejumlah wartawan disela meninjau rumah jadi relokasi mandiri pengungsi Sinabung di Desa Manuk Mulia, Kecamatan Tiga Panah, Selasa (11/10/2016) petang.

“Kami akan sering turun ke Tanah Karo, relokasi ini harus dipercepat. Kantor Staf Presiden akan terus memantau situasi para pengungsi Sinabung dan warga Karo pada umumnya. Presiden Jokowi menaruh perhatian besar pada penempatan kembali pengungsi Sinabung pada relokasi mandiri maupun huntara,” ujar Abednego.

Turut hadir mendampingi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Abednego Tarigan, Kantor Staf Presiden (KSP) Abimanyu, Staf Kedeputian II Kantor Staf Presiden RI Deswitha Arvinci Stiefi, utusan Kementerian PMK, Kabid RR BNPB Agus, Kabid RR BNPB Pemprovsu Adam B Nasution.

Hal yang sama dikatakan Kantor Staf Presiden (KSP) Abimanyu. Menurutnya, sesuai Keppres No. 21 tahun 2015 tentang Satuan Tugas Percepatan Relokasi Korban Terdampak Bencana Erupsi Gunung Sinabung, relokasi pengungsi Gunung Sinabung ditargetkan tuntas pada akhir 2016.

“Hari ini kita cek lapangan rumah jadi yang sudah siap dibangun untuk relokasi mandiri pengungsi Sinabung di Desa Manuk Mulia, maupun lahan hunian sementara. Sebanyak 40 unit rumah type 36 sudah siap, sudah cukup bagus dan sudah bisa ditempati pengungsi. Tinggal pencairannya lagi yang belum. Nah, pencairan harus dipercepat juga,” tegasnya.

Rencananya, kata Abimanyu, hari ini dilakukan proses pencairan. Akan tetapi, hal itu urung karena pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Karo. “Makanya tidak jadi, kemungkinan besok atau lusa-lah,” ujarnya sembari melanjutkan perjalanan bersama rombongan ke Siosar.

Sementara, pemegang kuasa pemilik lahan di Desa Manuk Mulia, Eddy Barus didampingi Magdalena br Sukatendel mengatakan, pihaknya menyediakan lahan pertanian bagi pengungsi relokasi mandiri seluas 235 hektar dan untuk lokasi perumahan seluas 15 hektar (800 KK).

“Sebanyak 40 unit rumah jadi sudah siap dibangun. Sebenarnya rumah jadi ini sudah siap dibangun satu bulan yang lalu. Namun akibat pembersihan dan perapian, rumah jadi ini sudah siap untuk ditempati dua minggu yang lalu,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Eddy, pembangunan rumah tersebut sudah sesuai juknis. Type 36 dengan ukuran 6 X 16,7 dengan fasilitas kamar tidur dua buah, ruang tamu, dapur, kamar mandi, teras, tempat jemuran, halaman, taman dan tempat parkiran mobil (Karpot). Demikian juga lahan fasilitas umum (fasum) dan lahan fasilitas sosial (fasos) disediakan, diantaranya rumah ibadah seperti gereja dan mesjid, sekolah dasar, jambur dan Puskesmas.

Tanah seluas 235 hektar untuk lahan pertanian dan 15 hektar untuk lahan perumahan itu diperuntukkan bagi warga pengungsi asal 4 desa yakni Desa Berastepu, Gamber, Kuta Tengah, dan Guru Kinayan. Warga Desa Manuk Mulia menerima dan setuju relokasi mandiri di desa mereka tanpa adanya pembatasan.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280