TANAH KARO – SUMBER
Gerakan Karo Erdilo (GKE) kembali melaksanakan aksi bersih-bersih di sepanjang jalan menuju pendakian hingga ke puncak Gunung Sibayak, Sabtu (27/8/2016) lalu.
Kegiatan ini sekaligus mendirikan plank himbauan, agar pendaki Gunung Sibayak menjadikan sampah sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ketika turun dari gunung.
Hal ini disampaikan Ketua Presidium GKE, Roy Fachraby Ginting SH M.Kn kepada SUMUT BERITA, Minggu (4/9/2016). Dikatakan, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penghijauan dengan menanam pohon aren di lereng hingga puncak Gunung Sibayak.
“Kedepannya, diharapkan muncul kesadaran setiap pendaki untuk membawa sampah pulang dari kawasan gunung. Diharapkan juga muncul kesadaran untuk menanam satu pohon, agar kedepan Gunung Sibayak menjadi hijau dan asri,” harap Roy.
Dalam kesempatan ini, turut hadir relawan muda GKE diantaranya, Denhas Sembiring Maha, Desnalri Sinulingga, Yosua Salang Say Effendy Ginting Munthe, Pelin Depari, Lloyd Reynord Ginting, Adrian Martari Tarigan, Wasit Ginting alias Persira, Rio Ginta Ginting dan Daniel Bangun.
Menurut Roy, kegiatan ini mendapat dukungan dari para pendaki dan wisatawan asing yang turut berpartisipasi memungut sampah dan ikut melakukan penanaman puluhan pohon aren.
“Gunung Sibayak merupakan gunung yang paling diminati oleh anak muda di Sumatera Utara. Disamping itu, gunung ini juga dimintai wisatawan pendaki asal lokal maupun luar daerah serta wisatawan asing,” pungkasnya.
Meski demikian, kata dia, pemandangan dan kelestarian Gunung Sibayak telah rusak akibat ulah ratusan bahkan ribuan pendaki setiap minggu, yang membuang sampah sembarangan di jalur pendakian. Bahkan, sampah-sampah berupa botol minuman, plastik dan bungkus makanan, telah mengotori kawah gunung.
Lebih lanjut dikatakan, sasaran utama aksi bersih-bersih dan penghijauan ini yakni untuk menimbulkan terapi kejut dan kesadaran para pendaki untuk menjaga kelestarian Gunung Sibayak. Aksi ini dimulai dari jalur pendakian, lereng dan puncak Gunung Sibayak (batu cadas), area camping hingga pos yang ada.
Dengan aksi seperti ini, lanjutnya, diharapkan dapat ‘menegur’ pemimpin Tanah Karo untuk memfokuskan perhatian mereka guna membenahi objek wisata Karo sebagai salah satu daerah tujuan wisata favorit di Sumatera Utara.
“Diharapkan, Pemkab Karo secara rutin mengirim mobil pengangkut sampah ke lereng Gunung Sibayak, ditempat pengumpulan sampah. Disamping itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH diharapkan memasang fasilitas listrik di pos pemantauan, agar lokasi di pintu masuk pendakian aman dan nyaman bagi para pendaki,” terang Roy.
Sementara, Denhas Sembiring Maha dan Desnalri Sinulingga menimpali, minimnya fasilitas kebersihan di kawasan ini merupakan permasalahan yang cukup serius di setiap daerah tujuan wisata di Karo. Di kawasan Gunung Sibayak sendiri, kata mereka, pemandangan ini sudah lama terlihat.
Mereka berharap adanya kesadaran semua pihak untuk menjaga tatanan kelestarian Gunung Sibayak. “Ini menjadi warisan kita kepada anak cucu kita kelak. Kesadaran perlu ditumbuhkan. Tidak cukup hanya dengan pemberitahuan dan himbauan. Akan tetapi, juga diperlukan aksi nyata pembersihan dan penghijauan Gunung Sibayak,” papar mereka.
- PARDI SIMALANGO