Makam Pahlawan Saksi Bisu Tewasnya Abdi Purba

banner 468x60
Oleh : Pardi Simalango, Redaktur SUMUTBERITA.COM
Abdi Saputra Wilbertus Purba semasa hidup. SUMBER/dok
Abdi Saputra Wilbertus Purba semasa hidup. SUMBER/dok

Abdi Saputra Wilbertus Purba. Ya, pria berusia 30 tahun yang tewas dalam peristiwa bentrokan antara ratusan warga Desa Lingga dan ratusan personel Polres Karo ini, menjadi salah satu warga yang bernasib naas.

Warga Desa Lingga ini terpaksa meregang nyawa dalam insiden Jumat (29/07/2016) malam itu. Ia dinyatakan tewas usai ditemukan dalam kondisi terkapar di badan jalan. Jasadnya diangkat oleh warga dan diletakkan diatas trotoar diseberang Makam Pahlawan Kabanjahe.

banner 336x280

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian pria lajang ini. Hanya saja, ia ditemukan dalam kondisi bersimbah darah akibat sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Di wajahnya terdapat luka lebam dan bocor di bagian kepala.

Menurut keterangan beberapa warga yang diperoleh SUMUTBERITA malam itu, beberapa saat setelah ditemukan, jasad korban kemudian digotong oleh sejumlah personel polisi ke dalam markas Polres Karo. Saat jasad korban digotong, halaman parkir Polres Karo terlihat dalam kondisi gelap lantaran lampu penerangan saat itu dipadamkan.

Tak lama berselang, satu unit mobil ambulance terlihat memasuki Polres Karo. Sesaat setelahnya, ambulance tersebut keluar dari pintu gerbang samping, tepatnya di Gang Kalihara Kabanjahe. Belum diketahui, apakah ambulance itu mengangkut jasad Abdi Purba atau tidak.

Informasi yang beredar pasca terjadinya bentrokan malam itu, Abdi Purba dinyatakan hilang dan belum diketahui keberadaannya. Meski demikian, keesokan harinya pihak keluarga mendapat informasi jika korban berada di RS Bhayangkara Medan dalam kondisi tidak bernyawa.

Miris memang. Abdi Purba harus tewas demi membela kampung halamannya. Entah kebetulan atau tidak. Namun yang pasti, Makam Pahlawan sebagai tempat peristirahatan terakhir para pejuang kemerdekaan kita terdahulu, menjadi saksi bisu tewasnya pemuda itu.

Ini merupakan buntut dari persoalan rencana relokasi mandiri tahap kedua di Desa Lingga untuk pengungsi erupsi Sinabung asal empat desa diantaranya Desa Guru Kinayan, Berastepu, Kuta Tonggal dan Gamber.

Hmmm.. Nasi sudah menjadi bubur, malangpun tak dapat ditolak. Tidak adanya ketegasan pihak pemerintah sejak awal, akhirnya rencana bernuansa ‘settingan’ ini berujung konflik dan memakan korban jiwa. Selamat jalan Abdi Saputra Wilbertus Purba..!!

banner 336x280