TANAH KARO – SUMBER
Sejak diintruksikan untuk meninggalkan lokasi desa yang merupakan kawasan zona merah, masih banyak warga Desa Gamber ‘membandel’. Mereka enggan untuk meninggalkan desa. Mencari nafkah di ladang, menjadi alasan para warga untuk tetap bertahan di desa tersebut.
“Mulai ditetapkan sebagai kawasan zona merah, masih banyak warga yang nggak mau pindah dari desa kami. Mereka tetap bertahan untuk mengerjai ladangnya. Bahkan setiap hari mereka masih tinggal di desa,” kata beru Sembiring Milala, seorang ibu rumah tangga warga Desa Gamber di sekitar portal pintu masuk desanya, Minggu (22/05/2016).
Menurutnya, jika warga dipaksa untuk keluar dari dalam desa, beberapa hari kemudian mereka akan kembali masuk dari jalur lain yang disebut ‘jalur tikus’. “Mereka ngebet untuk bertahan. Padahal kalaupun dipaksakan, hasilnya sama saja. Baik bekerja di desa maupun bekerja di luar desa,” kata dia.
Dikatakan beru Sembiring Milala yang mengaku telah mengontrak rumah di kawasan Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat ini, jauh sebelum kejadian mereka telah berkali-kali mengingatkan agar warga yang masih menetap di desa itu untuk segera pindah. Hal itu, kata dia, mengingat status Gunung Sinabung yang hingga kini masih tinggi.
Sayang, ibarat nasi telah menjadi bubur. Untuk kesekian kalinya, korban kembali berjatuhan dihantam dampak Gunung Sinabung. Ia harus pasrah melihat kepergian beberapa warga desanya menghadap yang kuasa.
Ia berpesan agar keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tabah, sembari mengharapkan kesadaran warga di sekitar kaki gunung akan dampak bahaya Sinabung.
“Jangan terulang lagi. Susah ini susah kita bersama. Jangan ambil resiko. Bencana yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun ini sudah sangat menyengsarakan kita. Mari memohon kepada Tuhan agar bencana ini secepatnya berakhir,” harapnya.
Seperti diketahui, Desa Gamber berada dalam radius 4 Km dari puncak kawah Gunung Sinabung. Pemerintah sebelumnya telah meminta agar kawasan zona merah ini dikosongkan dan dilarang untuk melakukan aktivitas.
Untuk diketahui, ancaman Gunung Sinabung tidak hanya letusan disertai awan panas. Namun juga ada potensi banjir lahar dingin dari puncak gunung akibat letusan. Aktivitas Sinabung masih tetap tinggi. Dikhawatirkan potensi letusan susulan disertai semburan awan panas masih akan terjadi.
Adanya pasokan magma dari perut Sinabung mengakibatkan guguran lava yang menghasilkan awan panas setelah pertumbuhan kubah lava. Awan panas adalah campuran material berukuran debu hingga blok. Suhunya bisa mencapai lebih dari 700 derajat Celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 kilometer per jam.
-
PARDI SIMALANGO