Bupati Karo dan Wisatawan Mendaki Puncak Gunung Sibayak

TANAH KARO – SUMBER
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH (kanan) saat berdialog dengan wisatawan saat mendaki puncak Gunung Sibayak, Minggu (16/05/2016). SUMBER/pardi simalango
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH (kanan) saat berdialog dengan wisatawan saat mendaki puncak Gunung Sibayak, Minggu (16/05/2016). SUMBER/pardi simalango

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama putra pertama dan keluarga asal Jakarta, mendaki puncak Gunung Sibayak, Minggu (16/05/2016). Bersama ribuan pencinta alam, rombongan Bupati Karo menapaki terjalnya jalan berliku menuju puncak gunung.

Berdasarkan amatan SUMUTBERITA, disela-sela pendakian, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH terlihat berdialog dan berfoto bersama para pendaki yang mayoritas berasal dari mahasiswa dan kalangan pelajar.

Menurut Terkelin, untuk lebih menggalakkan destinasi wisata Gunung Sibayak, dinas terkait dan stake holder jangan hanya mengandalkan potensi alam saja. Akan tetapi, kata dia, harus dapat membuat kegiatan-kegiatan yang menarik minat para wisatawan.

“Beberapa contoh kegiatan dapat diselenggarakan misalnya, lomba naik gunung, lomba rock climbing, pelatihan guide jungle track. Kalau memungkinkan, selenggarakan festival seni budaya di puncak Gunung Sibayak ini. Mari kita bangun pariwisata daerah kita. Pemerintah, pelaku wisata dan masyarakat harus kompak membangun pariwisata Karo,” cetus Terkelin.

Sementara, salah seorang wisatawan, Jimmy asal Kota Medan, mengaku sangat terkesan akan keindahan pemandangan puncak Gunung Sibayak. Dikatakan, kelap kelip lampu di malam hari, terlihat sangat indah menghiasi Kota Medan dipandang dari puncak gunung tersebut.

“Kami ada beberapa teman-teman sudah berkali-kali mendaki puncak gunung ini. Kami tidak pernah bosan, karena kami sudah cukup akrab dengan suasana alam gunung ini,” tuturnya.

Ia mengharapkan agar pemerintah setempat mempermudah akses pendakian gunung itu. Hendaknya, kata dia, tangga-tangga menuju puncak Gunung Sibayak diperbaiki, karena ada terdapat kerusakan akibat longsor dan sebagian lagi rusak akibat termakan usia.

“Jika tangga menuju puncak gunung ini sudah bagus, pendaki tentunya akan semakin ramai. Dengan demikian, pendapatan asli daerah (PAD) akan semakin bertambah,” pungkasnya.

Selain itu, lanjutnya, akses jalan menuju lokasi parkir kendaraan (500 meter menuju puncak) di sisi puncak Gunung Sibayak, masih ada yang belum mendapat sentuhan perbaikan.

“Ini harus diperbaiki, supaya kendaraan yang hendak melintas ke persimpangan puncak gunung tidak lagi kesulitan. Begitu juga dengan para pendaki agar dapat lebih rileks berjalan kaki saat mendaki,” tutupnya.

  • PARDI SIMALANGO