TANAH KARO – SUMBER
Pasca mencuatnya berita tentang maraknya peredaran narkotika jenis sabu di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II-B Kabanjahe, membuat Kepala Rutan Kabanjahe Kriston Napitupulu terpaksa ‘pasang badan’.
Tak tanggung-tanggung, sekitar 40-an orang petugas gabungan dari Polres Tanah Karo, BNNK Karo, Kodim 0205/TK, Satpol PP Pemkab Karo dan Corps Polisi Militer (CPM) dikerahkan untuk menggelar razia kepada 343 warga binaan (tahanan) di Rutan Kabanjahe, Sabtu (12/03/2016) petang.
Berdasarkan amatan SUMUTBERITA, para tahanan dikumpulkan di halaman Rutan Kabanjahe untuk dilakukan penggeledahan satu persatu oleh personil Reskrim Polres Karo dan BNNK Karo. Seluruh blok tempat para tahanan juga tak luput dari aksi penyisiran aparat gabungan.
Dari hasil penggeledahan, petugas gabungan mengamankan sejumlah pipet berisi sisa-sisa sabu bekas pakai dan bong (alat hisap sabu) dari dalam salah satu blok tahanan. Petugas juga mengamankan puluhan bangkai telepon genggam tak bertuan yang sudah rusak.
Meski demikian, dalam operasi ini, tidak ditemukan barang bukti sabu dalam jumlah yang cukup berarti. Informasi yang berkembang di seputar lingkungan Rutan Kabanjahe, kabar bakal digelarnya razia kali ini sudah bocor lebih dulu kepada para tahanan.
Kepala Rutan Kabanjahe, Kriston Napitupulu kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya menyebutkan, digelarnya razia ini atas inisiatif pihaknya guna memberantas maraknya peredaran narkoba di Rutan ia pimpin.
“Sebagaimana perintah Bapak Presiden RI Joko Widodo tentang perang terhadap narkoba, semua instansi wajib ambil bagian. Untuk itu, dalam razia ini kita mengundang sejumlah unsur Muspida untuk bersama-sama membersihkan Rutan ini dari peredaran narkoba,” kata Kriston.
Dikatakan, sedikitnya enam orang tahanan yang ditargetkan untuk dilakukan test urine dalam razia ini. Namun kata dia, dari keenam tahanan tersebut, hanya empat orang yang dapat di test, sedangkan dua orang lagi tidak mau.
“Untuk dua orang itu, sudah kita beritahu ke pihak Polres Karo, agar nantinya mereka diupayakan untuk di test urine oleh BNN. Hasil test urine keempat tahanan tadi, kita tunggu saja hasilnya. Pipet berisi sisa-sisa sabu juga sudah kita serahkan ke petugas Polres Karo. Kita tunggu aja proses penegakan hukumnya,” sebut Kriston.
Meski demikian, pengakuan berbeda justru dilontarkan Kapolres Karo AKBP Viktor Togi Tambunan SIk. “Dari pemeriksaan barang-barang milik tahanan, kita tidak menemukan barang bukti narkotika. Namun dari hasil test urine, masih ditemukan lima orang yang urinenya positif mengandung narkotika,” kata Viktor.
-
PARDI SIMALANGO