Mobil Terjun ke Jurang Sedalam 150 Meter, Begini Kondisi Kelima Korban Usai Dievakuasi

TANAH KARO – SUMBER
Mobil Ford Everest saat hendak dievakuasi dari dalam jurang sedalam 150 meter. SUMBER/pardi simalango
Mobil Ford Everest saat hendak dievakuasi dari dalam jurang sedalam 150 meter. SUMBER/pardi simalango

Mobil jenis Ford Everest BK 1113 G ditemukan masuk ke dalam jurang sedalam 150 meter di perbatasan Jalan Karo – Dairi, tepatnya di tikungan Penatapan Pintu Angin, Dusun Aek Hotang, Desa Pangambatan, Kec. Merek, Senin (22/2) sekira pukul 02.30 WIB dinihari.

Keterangan yang diperoleh dari Kapolres Karo AKBP Viktor Togi Tambunan Sik didampingi Kasat Lantas Polres Karo AKP Toni Irwansyah di lokasi kejadian menyebutkan, hujan lebat disertai kabut tebal di sekitar lokasi kejadian yang membatasi jarak pandang, mengakibatkan supir mobil kehilangan arah.

Jalan yang menikung tidak dapat dilihat jelas oleh supir. Ia mengemudikan mobil ke jalur lurus dan akhirnya terjun bebas ke dalam jurang tersebut. Kondisi itu juga diperparah dengan tidak ditemukannya tanda-tanda pembatas jalan.

Atas kejadian itu, Parulian br Tampubolon (47) warga Kota Perawang, Kab. Siak, Riau, ditemukan tewas usai tercampak beberapa meter dari dalam mobil ke arah semak-semak. Sedangkan dua orang putrinya, Merlin br Purba (23) dan Desra br Purba (19) warga yang sama, mengalami luka-luka.

Merlin br Purba mengalami luka robek di bagian pipi kiri dan patah tulang di bahu kiri. Sedangkan Desra br Purba mengalami  luka-luka di lengan  kiri dan patah tulang di bahu kanan. Keduanya merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Pekan Baru.

Selanjutnya, Daniel Siahaan (27) warga Bagan Batu, Kec. Bagan Sinembah, Kab. Rokan Hilir, Riau, selaku supir mobil mengalami patah tulang di kaki kanan. Daniel Siahaan adalah kekasih Merlin br Purba yang merupakan calon menantu dari Parulian br Tampubolon.

Seorang rekannya, Orlando Silaen (25) warga Jalan Pringgan Medan mengalami luka lecet dan rahang bergeser. Sedangkan mobil yang mereka tumpangi ditemukan dalam kondisi rusak berat. Mesin mobil ditemukan dalam keadaan terpisah dari body mobil. Mesin mobil tersebut ditemukan tersangkut di pohon kayu.

Kelima korban dan bangkai mobil terpaksa dievakuasi dengan mobil derek. Terlihat satu persatu keluarga korban tiba di lokasi dan menjerit histeris usai mengetahui tewasnya Parulian br Tampubolon.

Diketahuinya kejadian ini bermula saat, Desra br Purba berhasil keluar dari dalam mobil dan bersusah payah memanjat tebing hingga tiba di pinggir jalan raya. Korban lantas meminta pertolongan kepada warga yang melintas dan oleh warga, peristiwa itu dilaporkan ke polisi.

Keterangan yang diperoleh dari salah seorang keluarga korban bermarga Nababan (51) warga Sidikalang mengatakan, Parulian br Tampubolon bersama korban lainnya beberapa hari sebelumnya tiba di Medan untuk mengunjungi pesta adat keluarga.

Setelahnya, mereka mengunjungi keluarga di Kec. Lintong Nihuta, Kab. Humbahas sekaligus berziarah ke makam keluarga. Menurutnya, sebelum kejadian, rombongan korban hendak berangkat ke Medan untuk selanjutnya pulang ke Perawang.

“Aku dapat kabar kejadian itu kira-kira jam 5 pagi tadi setelah dihubungi keluarga. Setelah tau, langsung aku berangkat dari Sidikalang kemari. Sudah kuhubungi semua keluarga untuk memberitahu kejadian ini,” kata Nababan.

  • PARDI SIMALANGO