TANAH KARO – SUMBER
Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Karo nomor urut 3 Ir. Ramon Bangun MBA dan Ir. Edi Ulina Ginting bersama alumni dari ITB, menanam 3.000 batang pohon jambu madu, mangga dan sirsak di lima kecamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk penghijauan alam dan udara (oksigen) bagi generasi serta anak cucu mendatang.
Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan kelestarian, mengakibatkan kehancuran bagi alam. Seperti di areal dua gunung aktif di Karo yakni Sinabung dan Sibayak serta Bukit Barisan, sudah banyak terjadi. Berdampak rusaknya lingkungan alam membuat rugi masyarakat di wilayah udara segar alam pegunungan.
“Praktek pembalakan dan eksploitasi hutan kerap ditemui di Karo. Kita sebagai generasi muda haruslah bergotong royong menjaga kelestarian alam,” kata paslon Ramon Bangun diamini Edi Ulina disela-sela penanaman pohon secara simbolis di puncak bukit Gundaling Berastagi, Sabtu (3/10/15) kemarin.
Hati kami terdorong membangun kembali alam ini dengan cara melakulan go green (penghijauan) kembali hutan di Karo. Seperti menanami buah jambu madu, mangga serta sirsak,” kata Ramon Bangun dan Edi Ulina yang maju dalam Pilkada serentak 2015.
Dikatakan Ramon, penanaman pohon di lima kecamatan diantaranya, Kecamatan Kabanjahe, Tiga Binanga, Lau Baleng, Mardinding dan Juhar, dilakukan mereka mengingat secara struktur tanaman tersebut sangat pas dilakukan di wilayah tersebut. Dikarenakan pola tanahnya sangat mendukung atau subur dengan tanaman yang akan dilestarikan.
“Sengaja kita menanam pohon yang bermanfaat atau berbuah, agar buah tanaman nantinya dapat dinikmati masyarakat. Dengan begitu kita mendorong supaya masyarakat juga ikut andil dalam pelestarian alam semesta yang kita jaga bersama-sama,” harapnya.
Ia meminta kepada masyarakat agar jangan mau terpancing dengan keuntungan sementara dengan pembalakan liar dan eksploitasi hutan. “Jika itu terjadi, kesengaraan yang berkepanjangan akan menimpa anak cucu. Seperti bencana alam, tanah longsor dan banjir yang akan menghantui kehidupan kita mendatang,” pungkasnya.
Penanaman 3000 pohon tersebut juga didukung warga Karo yang berada di luar daerah, seperti alumni ITB, Efran Tarigan. “Jika sudah selesai penanaman tahap pertama, berikutnya akan dilanjutkan dengan penanaman tahap berikutnya. Dengan begitu, kita harus juga memantau area tanah yang cocok buat ditanam di Karo,” katanya.
-
BAR05