MEDAN – SUMBER
Memperingati Hari Kesaktian Pancasila ke-50, Keluarga Besar Pemuda Pancasila (PP) bersama Kodam I Bukit Barisan (I/BB) menggelar upacara kehormatan dan renungan suci peringatan G30-S/PKI, di Lapangan Tugu Ampera Desa Kolam, Percut Seituan, Deli Serdang, Kamis (1/10) dinihari.
Dengan penerangan cahaya obor upacara dilaksanakan tepat sekira pukul 00.00 WIB, yang dipimpin oleh Inspektur Upacara Kepala Satuan Daerah Militer (Kasdam) I/BB Brigjen TNI Cucu Soemantri. Bertindak sebagai Komandan Upacara Danramil 13/PST Mayor Arteleri Nirmawan dan Perwira Upacara Kapten Infanteri Porgel Rajagukguk. Sedangkan peserta upacara dari ratusan kader MPW PP Sumut, MPC Kota Medan dan Deli Serdang. Turut hadir Plh. Carater Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, Dandim 0201/BS Letkol Infanteri Maulana Ridwan dan Pangkosek Hanudnas III Medan.
Upacara diawali dengan melakukan penghormatan. Selanjutnya, pembacaan sejarah Tugu Ampera dan naskah renungan suci. Kemudian dilanjutkan mengheningkan cipta untuk mendoakan arwah para pahlawan.
“Kami yang hadir pada upacara ini untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, menyatakan hormat yang sebesar-besarnya kepada para pahlawan. Kami berjanji perjuangan yang saat ini dirasakan akan dilanjutkan. Karena, perjuangan para pahlawan merupakan perjuangan kami juga. Kami berdoa semoga arwah para pahlawan mendapat tempat disisi-Nya,” kata Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Soemantri saat membacakan renungan suci.
Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan peletakkan karangan dan tabur bunga di makam kader PP dekat Tugu Ampera. Lalu, melakukan penghormatan terakhir terhadap atas jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Soemantri mengatakan, Pancasila dan UUD 1945 tidak boleh diganggu gugat sebagai landasan dan falsafah yang mengatur/ mengikat kehidupan negara Indonesia. Tidak ada ideologi lain, selain ideologi Pancasila.
Menurutnya, upacara ini sebagai bentuk penghormatan mengenang jasa para pendahulu yang berjuang mempertahankan negara. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawan-pahlawan pemimpin dan generasi pendahulu. Bangsa yang arif adalah bangsa yang bisa memetik pelajaran untuk menyongsong masa depan dengan harapan Indonesia bisa lebih maju,” kata Cucu saat diwawancarai usai menggelar upacara.
Sementara itu, Plh Carateker Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah menambahkan upacara dan renungan suci ini bertujuan untuk mengenang jasa dua kader terbaik Pemuda Pancasila, yang gugur melawan gerakan PKI di Desa Kolam pada saat itu. Menurutnya, masyarakat juga perlu tahu bahwa Pemuda Pancasila rela berkorban demi mempertahankan ideologi bangsa yakni Pancasila.
“Upacara ini dilakukan setiap tahunnya untuk mengenang jasa dua kader kita. Selain itu, dilakukan juga bakti sosial,” katanya.
Ke depan, lanjut Kodrat, para kader PP diharapkan dapat berjuang seperti pendahulu, rela mengorbankan nyawa sekalipun demi menjaga keutuhan Pancasila.
- FIRDAUS