Jelang Musim Tanam, Persawahan Warga Taput Terkendala Banjir

banner 468x60
SIPOHOLON – SUMBER
Ditenggarai minimnya fasilitas irigasi teknis disertai kurangnya kepedulian warga melakukan bakti pemeliharaan badan tanggul menyebabkan ratusan hektar lahan persawahan di desa Simanungkalit Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara menjadi genangan air menyerupai danau alami.
Amatan SUMBER baru-baru ini dilokasi,  kedalaman genangan bervariasi dari 40 cm hingga 100 cm lebih yang diperkirakan dapat mengganggu proses musim tanam pada bulan November 2015 mendatang.
irigasi minimMenurut penuturan warga setempat kepada SUMBER, imbas dari genangan banjir itu, dalam hitungan beberapa tahun belakangan lahan yang dahulunya produktif menghasilkan padi dan palawija, kini sekitar dua puluh hektar lahan tersebut berubah wujud menjadi rawa-rawa ditumbuhi lalang tanpa menghasilkan pangan. Begitupun warga menitip harap perhatian serius dinas terkait melakukan pengkajian akan pemberdayaan lahan mereka.
Josafat Simanjutak (54) warga tani di dusun itu,menyebut, kendala banjir adalah  masalah paling sulit dihadapi warga kala mendekati musim tanam, akibatnya sebahagian warga pun menelantarkan begitu saja lahan mereka menjadi semak belukar. Disebutkan, irigasi yang ada saat ini tergolong tanggung pembangunannya menyebabkan aliran air terkendala di hilir parit tepatnya di lahan persawahan desa Hutauruk Hasundutan Sipoholon.
“Walaupun sudah dibangun sekitar tiga ratus meter dengan program PNPM dua tahun silam belum juga memberikan solusi mengatasi genangan ini. Kita harapkan pembangunan irigasi lanjutan tuntas sampai kehilir lahan persawahan desa Hutauruk Hasundutan di dusun Lumban Soit”, pintanya.
Selain berharap proyek lanjutan, menurutnya, kehadiran pegawai penyuluh pertanian begitu penting. Mengingat lahan tersebut kaya limpahan air ditunjang unsur hara tanah yang subur menjadi habitat mikroba menguntungkan bagi usaha tani. Josafat Simanjuntak optimis, lahan tersebut cocok dikembangkan menjadi lahan mina padi.
“Proaktifnya tenaga ahli pendamping dari dinas pertanian sebenarnya sangat kita butuhkan. Tentunya, harus didukung dengan kemampuan lebih dalam berinovasi terkait masalah pertanian, dan mampu memberikan motivasi kepada warga akan budidaya pertanian maupun perikanan seperti di pulau Jawa. Sangat disayangkan kehadiran mereka selama bertahun-tahun seperti mengharapkan bintang disiang bolong”, kesalnya.
  • JUMPA
banner 336x280