Mayat Bocah Bisu Ditemukan Terapung Di Sungai Deli

MEDAN – SUMBER

Sesosok mayat laki-laki terakhir diketahui bernama Nuzul Izmi (10), warga Jalan Metrologi 7, Lingkungan 15, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, ditemukan mengapung di alur sungai Deli tepatnya di Jalan M Basir, Gang Kartini, Kel Titi Kuning, Medan Johor, Selasa (15/9) sekira jam 13.00 wib.

IMG-20150915-00214Towi Gazali (20) warga Jalan B Zein Hamid Gg Halim Kel Titi Kuning, adalah kali pertama menemukan mayat bocah yang bisu (tuna rungu) tersebut. Saat  itu, Towi Gazali mengaku sedang asik memancing, tiba-tiba melihat sesosok mayat hanyut dari arah hulu mendekat kearahnya. Melihat hal itu, Gazali bersama beberapa warga yang juga memancing di bantaran sungai Deli, lalu mengangkat tubuh bocah malang tersebut kedaratan.

“Tadi aku melihat mayat bocah itu telah tewas dalam kondisi mengapung. Dan sempat berputar-putar diatas air. Takut akan hanyut lebih jauh, aku lalu mengangkatnya ke daratan”, terang pria berambut ikal yang mengenakan kacamata ini.

Selanjutnya, temuan mayat yang sebelumnya belum diketahui identitasnya tersebut, disampaikan kepada kepling setempat, lalu diteruskan ke Polsek Delitua. Dalam segejab, warga sekitar lokasi langsung mengerumuni lokai untuk melihat sosok mayat bocah bertubuh agak gemuk tersebut. Ironisnya, tak satupun warga mengenali mayat bocah berkulit putih tersebut.

Nurman SS (57) kepling Lingkungan 1 Kelurahan Pangkalan Mansyur saat diwawancarai dilokasi mengatakan kalau ia mengetahui ada orang tewas terbawa arus sungai dari salah satu pemancing. Namun kata Nurman, hingga saat ini, belum ada warganya yang mengaku kehilangan keluarga.

“Saya rasa mayat ini adalah mayat kiriman dari hulu. Soalnya sampai saat ini warga disini tidak ada yang mengaku kehilangan keluarga”, kata Nurman.

Nurman pun menduga, mayat tersebut belum beberapa lama hanyut. Pasalnya, saat kali pertama ditemukan, kondisi mayat belum kaku.

“Saya rasa paling sekira 2 jam tewas. Karena mayatnya belum kaku” bebernya.

Lantas, sekira jam 15.00 wib, isak tangis langsung pecah begitu ibu korban Pida (37) dan ayahnya Carli (40) tiba dipinggir bantaran sungai. Bahkan, bibik korban bernama Adek (43) terlihat sangat histeris begitu melihat tubuh Izmi telah ditutup dengan daun pisang.

“Tadi saya pas cuci piring dikamar mandi, Izmi saya tinggal diruang tamu sedang main-main. Begitu saya selesai cuci piring, saya tidak melihat dia dirumah. Kami tadi sempat mencari kemana-mana. Tak taunya Izmi sudah tewas tenggelam”, kata Adek sambil menangis.

Lanjut dikatakan, memang selama ini kalau Izmi, tidak pernah kami beri keluar rumah. Selain tidak pandai bicara (bisu), Izmi, anak bungsu dari dua bersaudara tersebut, juga memiliki penyakit ayan,

Kapolsek Delitua, melalui kanit reskrim Iptu Jonathan SH ketika dikomfirmasi di membenarkan kejadian tersebut.

“Tidak ada ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban. Pun demikian, awalnya kita mengarahkan agar dilakukan visum terhadap tubuh korban. Namun keluarga korban menolak karena menurut mereka korban murni tewas karena tenggelam” kata kanit.

  • TEPU