Minim Perhatian, Warga Desa Naman Gelar Demo

banner 468x60
TANAH KARO – SUMUT BERITA
Ratusan masyarakat Desa Naman, Kec Naman Teran gelar aksi demo, Senin (3/8/15). Aksi ini didasari karena minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo kepada mereka yang bermukim. SUMUT BERITA/pardi simalango
Ratusan masyarakat Desa Naman, Kec Naman Teran gelar aksi demo, Senin (3/8/15). Aksi ini didasari karena minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo kepada mereka yang bermukim. SUMUT BERITA/pardi simalango
Erupsi serta awan panas guguran Gunung Api Sinabung di Kabupaten Karo telah menyebabkan tersendatnya sendi-sendi perekonomian warga yang bermukim di lingkar gunung tersebut. Sumber penghasilan utama dari bertani, tak dapat diharapkan lagi karena lahan pertanian yang diselimuti debu dan lumpur vulkanik.
Bencana berkepanjangan tersebut, kini mulai menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang dilakukan warga Desa Naman, Kec Naman Teran yang berjarak sekitar 4,8 kilometer (km) dari puncak kawah Gunung Sinabung.
Ratusan masyarakat Desa Naman yang kerap diguyur hujan debu vulkanik ini, menggelar aksi demo ke kantor Camat Naman Teran untuk mempertanyakan nasib mereka kedepannya, mengingat saat ini tidak ada lagi pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah mereka.
“Kami menggelar aksi ini untuk membuka mata dan hati para pemimpin di Kab Karo. Memang posisi kami tidak mengungsi. Tetapi selama lima tahun belakangan ini kehidupan yang kami jalani amat sangat berat, terus menerus diterjang badai debu vulkanik,” ungkap Pelita Br Sitepu (40) warga Desa Naman, Senin (3/8/15).
Diungkap Pelita, kerasnya kehidupan akibat dilanda bencana Sinabung telah dirasakan selama lima tahun belakangan. Lahan pertanian yang porak-poranda akibat terus-menerus diterjang debu dan lumpur, telah sukses memiskinkan mereka. Bahkan, untuk kebutuhan beras sehari-hari pun belakangan tidak terpenuhi lagi.
Demikian juga untuk keperluan biaya anak sekolah yang terus mendesak. Asupan gizi bayi dan kebutuhan lainnya. Dikatakan, sebelum bencana erupsi Sinabung melanda, kehidupan mereka berjalan dengan normal. Lahan pertanian juga masih bisa digarap untuk mencukupi kebutuhan.
“Kalau saat ini, untuk beli beras bulog pun kami tak ada uang. Itulah sebabnya kami menggelar aksi ini. Karena selama ini tidak mengungsi, Pemerintah seolah menelantarkan kami. Tidak ada perhatian yang diberikan. Terkadang timbul perasaan kalau kami ini memang dianaktirikan,” ungkapnya.
Amatan wartawan, sekitar 200-an warga Desa Naman tampak sudah bersiap menggelar aksi demo ke Kantor Camat Naman Teran, sekitar pukul 07.30 WIB pagi. Namun, sebelum warga berdemo, Camat Naman Teran, Kasman Sembiring SH tampak lebih dulu menghampiri warganya.
Masyarakat pun melakukan dialog dan menuturkan apa dasar mereka hendak berdemo kepada Camat. Dari dialog sekitar 30 menit tersebut, dicapai kesepakatan untuk mengirimkan perwakilan masyarakat, beserta Kepala Desa dan Camat untuk mempertanyakan hal tersebut ke pimpinan yang lebih tinggi, Bupati Karo.
Setelah rombongan berangkat ke Kantor bupati, masyarakat yang tinggal di desa tampak mendirikan 2 buah tenda biru sebagai tempat berkumpul dan menanti kabar dari rombongan yang diutus untuk memperjuangkan kelanjutan hidup mereka.
Kasman Sembiring selaku Camat Naman Teran ketika dikonfirmasi menuturkan, pihaknya telah menyalurkan aspirasi warganya kepada Asisten I Pemerintahan dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karo. Dikatakan, tuntutan warga ada dua poin yakni, pertama soal kebutuhan beras dan kartu sakti (KKS, KIP dan KIS) yang dijanjikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
“Soal beras kita sudah usulkan kepada Asisten I agar segera direalisasikan kepada warga. Sementara untuk program, KKS, KIP dan KIS bersama perwakilan warga Desa Naman kita sudah temui Dinas Sosial. Tadi diterangkan salah seorang Kabid di Dinsos, bahwa pembagian kartu sakti tersebut dilakukan secara bertahap dan diutamakan warga pengungsi. Dalam waktu dekat ini akan segera direalisasikan kepada warga lingkar Sinabung,” katanya.

Usai Camat dan rombongan memberikan penjelasan kepada warga, seluruh masyarakat Desa Naman pun membubarkan diri dengan tertib. “Kita harapkan apa yang disampaikan Pemerintah melalui pak camat tadi dapat segera terealisasi. Sebab, kondisi kami saat ini sangat menderita,” harap warga Desa Naman lainnya, Bujurta Sitepu.

  • PARDI SIMALANGO

banner 336x280