MEDAN-SUMBER
Hari ini pasar saham Indonesia kembali mengalami koreksi tajam. Meski pagi tadi sempat naik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini anjlok lagi. Aksi jual investor asing makin gencar hingga siang hari ini. Tercatat sudah Rp 200 miliar dana asing yang keluar dari lantai bursa.
Kemarin dana asing juga sudah kabur dari bursa sebesar Rp 1,4 triliun. IHSG juga mengalami koreksi terbesarnya tahun ini yaitu 2,7%.
“Yang menyebabkan penjualan dari investor asing selain dari faktor global juga dari faktor dalam negeri khususnya kekhawatiran presiden terpilih, Jokowi tidak dapat leluasa menjalankan kebijakannya apalagi yang berkaitan dengan kebijakan yang harus mendapat persetujuan dari DPR,” kata Daewoo Securities dalam hasil risetnya, Jumat (3/10).
Hasil rapat paripurna kemarin DPR memutuskan Setya Novanto dari Partai Golkar sebagai Ketua DPR. Sementara empat wakilnya adalah Fadli Zon (Partai Gerindra), Agus Herman (Partai Demokrat), Fahri Hamzah (Partai Keadilan Sejahtera), dan Taufik Kurniawan (Partai Amanat Nasional).
Hal ini yang memicu kekhawatiran investor. Pelaku pasar memprediksi kebijakan dan program Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan dihadang oleh para anggota DPR yang mayoritas dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP).
Menurut Pengamat Ekonomi Sumut/IAIN SU/LP3I Medan & Analis Ekonomi di salah satu sekuritas BUMN di Kota Medan, Gunawan Benjamin mengatakan apab=ila berkaca kepada kinerja bursa regional seperti Nikkei, Hang Seng, STI semuanya mengalami kenaikan dikisaran 0.3% hingga 0.7%. Sementara itu IHSG justru masih terpuruk dengan mencatatkan penurunan 1% lebih. Awal sesi pembukaan IHSG sebenarnya sempat menguat, namun tekanan jual dan posisi jual bersih asing di atas 800 Milyar membuyarkan harapan adanya pembalikan arah dari IHSG.
“Sejumlah sentimen eksternal cukup positif di akhir pekan ini. Pemerintah Hong Kong yang mulai berniat untuk berbicara kepada demonstran membuat indeks bursa Hang Seng menguat dikisaran 0.5% dari keterpurukan 1% lebih sebelumnya. Namun kondisi ini tidak berimbas pada IHSG yang masih terpuruk dalam,” ungkapnya.
Dia menegaskan IHSG ditutup turun 1.03% di level 4.949,346. IHSG melemah mendekatilevels psikologis baru di kisaran 4.900. Untuk pekan depan saya pikir sulit memperkirakan pergerakan IHSG. IHSG sendiri sangat bergantung kepada sentimen internal. Dimana pasar masih mengharapkan adanya proses politik yang baik yang bisa mengangkat kinerja IHSG nantinya.
“Tanpa adanya komunikasi politik yang baru dan memperkuat pemerintahan Jokowi, IHSG masih berpeluang turun nantinya. Peluang IHSG terkoreksi di kisaran 4.875 di pekan depan sangat berpeluang terjadi. Dan bila kondisi kian buruk peluang IHSG ke 4.700-an sangat terbuka,” terangnya.
Untuk nilai tukar Rupiah sejauh ini diuntungkan dengan memburuknya kinerja mata uang US Dolar di pasar global. Rupiah relatif sedikit menguat dikisaran 12.088 per US Dolar sore ini. Untuk Rupiah sendiri diperkirakan masih dalam rentang perdagangan yang tetapmengikuti tren perkembangan politik dalam negeri. rupiah saya perkirakan di pekan depan akan bergerak dalam rentang 12.000 hingga 12.200. (SB 06)