KISARAN-SUMBER
Lagi-lagi Tim Khusus Anti Bandit Satreskrim Polres Asahan kembali berhasil menggagalkan penggelapan truk kontainer berisikan barang-barang ekspedisi asal Riau yang akan dikirim ke Medan dengan menggunakan jasa angkutan darat, Selasa (23/9) sekira pukul 10.00 Wib.
Kapolres Asahan AKBP Yulmar Tri Himawan melalui Kasat Reskrim AKP Dian Indra Prabudi didampingi Kanit Resum Ipda Agus Setiawan dalam paparannya mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan Wan Asdi (39), supir truck penduduk Dusun I Desa Sipaku Area, Kecamatan Simpang Empat mengaku truk BK 8915 XB yang mengangkut barang ekspedisi terdiri dari Ban dan Pupuk dilarikan supir serapnya berinisisial AR alias Terong (25) penduduk Desa Air Batu saat parkir di kawasan Simpang Empat, Senin (22/9) sekira pukul 18.00 Wib.
Setelah menerima keterangan dari Wan Asdi, Tim langsung melakukan penyisiran yang akhirnya berhasil menemukan truk dalam keadaan kosong.
“Mendapatkan informasi tersebut saya langsung memerintahkan tim yang akhirnya berhasil menemukan truk dihalaman parkir rumah makan Maninjau Desa Aek Loba sekira pukul 05.00 Wib dini hari. Saat ditemukan truk dalam keadaan kosong tanpa muatan sementara pelaku sudah kabur,” ucap Yulmar.
Tidak sampai disitu saja, tim kembali melakukan pemburuan terhadap AR. Berdasarkan informasi dari warga yang menyebutkan sebelum diparkirkan truck datang dari arah Rantau Prapat. Sejumlah petugas pun langsung bergerak menuju Rantau Prapat sekira pukul 10.00 Wib dan kembali menemukan barang-barang ekspedisi berupa ban 100 merk Ornet serta 400 dus pupuk merek HI Zeb 80 WP dengan total sekitar Rp. 500 juta di salah satu rumah warga di Dusun II Desa Batu Tunggal Aek Kota Batu Kecamatan Na IX – X Kabupaten Labura.
“Jadi setelah dilakukan pengejaran tim berhasil menemukan barang-barang ekspedisi tersebut disalah satu rumah warga berinisial E Nasution yang mengaku kalau barang-barang ekspedisi tersebut dititipkan AR dengan alasan tidak jadi dikirim lantaran gudang di Medan sudah penuh. Saat itu pemilik rumah sudah merasa curiga dan melaporkan kepada Kepala Dusun setempat, sementara AR keburu melarikan diri dan menjadi DPO Polres Asahan,” jelas Yulmar ketika ditemui kru SUMBER *sumutberita-red( Kamis (25/9) sekira pukul 09.00 Wib.
Teripisah, Wan Asdi saat ditemui mengaku kalau AR alias Terong sudah dua tahun bekerja menjadi supir dua dan selama ini tidak pernah bertindak macam-macam sehingga saat dirinya meninggalkan truknya diparkiran dirinya tidak merasa curiga.
“Selama ini anaknya baik bang, sedikitpun saya tidak merasa curiga, makanya saya meninggalkan truk dan beristirahat sebentar di warung. Kami berangkat dari Pekan Baru Senin (22/9) sekira pukul 04.00 Wib dan tiba di kawasan Desa Simpang Empat sekira pukul 18.00 Wib untuk beristirahat dan rencananya pukul 20,00 Wib kami melanjutkan perjalanan ke Medan, belum lama saya beristirahat saya melihat truck sudah tidak ada di posisi semula dan saat AR saya telpon katanya dia (AR) lagi mengganti ban, tapi setelah saya tunggu lebih kurang 3 jam juga nggak datang dia kembali saya telpon, namun HP nya mati, takut terjadi apa-apa saya langsung melaporkan ini kepolisi bang,” akunya. (SB 47)