SAMOSIR-SUMBER
Maksud untuk membantu, malah membuat masyarakat samosir khususnya yang berada dilokasi proyek Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Jurusan Nainggolan Pangururan di Kabupaten Samosir menjadi resah. Pasalnya, poses pelaksanaan pekerjaan tidak terencana dengan baik.
Penempatan atau penumpukan base corse disembarang tempat mengakibatkan kepulan debu dan mengancam kesehatan masyarakat sekitar hingga menggangu keselamatan pengguna jalan.
Sekretaris DPC FSPTI-KSPSI Kabupaten Samosir Edis V Naibaho mengatakan progress pekerjaan Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Jurusan Nainggolan Pangururan di Samosir ini seyogianya untuk menopang kebutuhan dan kepentingan masyarakat, namun akibabat kurang profesionalnnya rekanan masyarakat terganggu dan pengguna jalan resah
“Seharusnya pihak rekanan sudah harus mencegah polusi debu yang diakibatkan oleh base yang dihampar secara sembarangan tersebut dengan water tank atau peralatan yang diperlukan. Karena itu sudah ditampung dalam kontrak dan telah menjadi salah satu item pekerjaan. Sehingga masyarakat tidak perlu membuat rintangan/penghambat dari kayu ataupu nbatu untuk mengurangi laju kendaran yang melintas diareal proyek itu.”
Hal ini juga diamini oleh Paul M silalahi ketua DPC FSPTI-KSPSI Kabupaten Samosir saat dijumpai di kantin kantornya Rabu (10/9/2014). Dari pengamatannya dilapangan bahwa Proyek Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Jurusan Nainggolan Pangururan oleh PT Cipta Nusantara sepertinya tidak terencana dengan baik. Hal ini terlihat dalam pekerjaan pelebaran jalan, seharusnnya menggunakan peralatan stamper untuk pemadatan base pada bahu jalan . yatanya tidak ada.
Ia juga menambahkan bahwa base yang dihampar sembarangan oleh pihak rekanan sudah sangat meresahkan masayarakat dan menggangu kenyamanan para pengguna jalan yang melintasi pekerjaan tersebut.
Jimson Simbolon pengawas UPTD PU Provinsi Sumatera Utara saat dikonfirmasi sumber di lokasi perkantoran Bupati Samosir (11/9/2014)mengatakan bahwa pihaknya telah menyuratai rekanan penumpukan material yang sembarangan. Bahkan ia sudah menghentikan sementra pekerjaan tersebut hingga peralatan rekanan lengkap dilapangan.
Terkait pengawasan Ia juga menjelaskan bahwa proyek yang didanai dari APBD Provinsi Sumatera utara TA 2014 senilai Rp. 7.128.896.083 juga diawasi oleh CV. Pemeta International dan kontrak akan berakhir pada 27 Nopember 2014 yang akan datang.
Sekedar informasi menurut Jimson progress kerja peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Nainggolan panguran hingga saat ini (11/9/2014) masih mencapai lebih kurang 10%. (SB 26)