TANAH KARO-SUMBER
Menelisik ber’akarnya judi togel di Kabupaten Karo semakin menambah serentetan tudingan miring, bahwa Polres Karo berada dibalik kegiatan haram tersebut dengan melakukan pembiaran secara sistematis dan terkordinir tidak dapat dipungkiri telah menjadi warisan kepada setiap Kapolres berikutnya sebagai “SUMBER” pemasukan walau ekonomi warga Karo semakin terpuruk.
Catatan uraian investigasi khusus kru SUMBER (sumutberita-red), sejak berakhirnya jabatan AKBP Drs. Agung Pranoto sebagai Kapolres Karo dan selanjutnya kepada AKBP Ignatius Agung Prasetyoko, SH, MH sekira bulan April 2010 lalu, maka maraknya judi togel pun seakan tidak terelakkan lagi dan mulai merambah setiap pedesaan di seluruh Kabupaten Karo.
“Sehari setelah berlangsungnya sertijab (April 2010-Red) dari yang lama kepada pak Agung Prasetyoko, kupon togel sudah mulai disebarluaskan setelah mendapat arahan dari bandar besar (BD-Red) kesetiap agen yang ada di pedesaan,” tutur narasumber mengawali perbincangan asal mula eksisnya kegiatan judi terorganisir itu kepada kru Sumut Berita baru-baru ini di Berastagi.
Disaat kepemimpinan Agung Prasetyoko kurang lebih dua tahun telah memaksa muncul kesadaran ribuan masyarakat Kabupaten Karo turun kejalan melakukan aksi unjukrasa untuk memerangi perjudian, prostitusi maupun peredaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan tak jua mampu menggugah hati Kapolres Karo AKBP Ig Agung Prasetyoko hingga akhir masa jabatannya kembali bergulir kepada AKBP Marcelino Sampouw, SH, SIk, MT yang sebelumnya menjabat Kabagdikla Pusdik Lantas Lemdikpol kala itu.
“Bapak Kapolres Tanah Karo, kehadiran ribuan jemaat GBKP bersama kami dihadapan bapak Kapolres saat ini murni menyuarakan pemberantasan judi, narkoba dan praktek prostitusi berkedok usaha Oukup agar segera diberantas. Apabila permintaan kami ini tidak segera ditanggapi dengan serius, apabila setelah kehadiran kami rela turun kejalanan ini masih juga kami temui kegiatan judi togel dan narkoba serta prostitusi masih marak, maka seluruh jemaat GBKP seKabupaten Karo akan kami libatkan dalam aksi demo selanjutnya untuk meminta pertanggungjawaban. Akan kami buktikan pernyataan kami ini apabila masih ditemukan jurtul dengan bebas menjajakan kupon togelnya,” tegas Ketua GBKP Klasis Kabanjahe, Pdt. Crhistopher Sinulingga sebagai peringatan kepada AKBP Marcelino Sampouw dihadapan massa GBKP waktu itu.
Sungguh ironis, aksi demo ribuan masyarakat yang menuntut pemberantasan judi, narkoba dan prostitusi langsung mendapat respon ‘positif’ disetiap kebijakan AKBP Marcelino Sampouw yang menjebloskan ratusan bahkan seribuan juru tulis (jurtul) togel dibalik jeruji. Sementara, bukan rahasia umum jika keberadaan tiga Bandar Besar (BD) judi togel yang disebut-sebut dua diantaranya merupakan anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 125 Sim’bisa berinisial Serka R dan Korem 023/ Kawal Samudra berkedudukan di Sibolga berinisial Serma A Manurung. Sedangkan salah seorang oknum PNS Dinas Kehutanan berinisial A.U Gurning tetap nyaman dibalik layar hingga masa kepemimpinan Kapolres Karo AKBP Alberd TB Sianipar, SH, SIk disebut-sebut kepemimpinannya bakal berakhir pula pada bulan Oktober 2014 nanti.
“Kabarnya S1 (Kapolres-Red) nggak lama lagi pindah juga. Dia mengejar kenaikan pangkatnya dan menginginkan jabatan Dir. Reskrim Poldasu,” beber sejumlah sumber terpercaya dilingkungan Polres Karo kepada Sumut Berita disela-sela berlangsungnya sertijab dalam pergantian Waka Polres dan pergantian Kasatreskrim sepekan yang lalu.
Tak dapat dipungkiri sejak hadirnya judi ternyata dapat melepas dahaga segelintir oknum ditengah-tengah berlangsungnya pembodohan massal bagi warga Karo yang dilakukan pendekar hukum (Muspida Plus-Red) terhitung sejak tahun 2010 hingga saat ini. Minimnya keberhasilan AKBP Alberd TB Sianipar dalam pengungkap kasus seperti kasus 338, kasus 362 kasus 281, pasal 310, pasal 351, pasal 368 kasus pembakaran rumah orang tua wartawan dan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) selama kepemimpinannya semoga dapat menciptakan budaya malu bagi Kapolres berikutnya demi masa depan generasi muda Kabupaten Karo. (SB 05)