OLEH : SUANGRO SITANGGANG, ST
Alunan syair dari lantunan lagu O Tao Toba dan Samosir yang dilantunkan Bonar Gultom melukiskan keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir. Bisa dikatakan. Danau Toba dan Samosir merupakan satu paket, kurang lengkap rasanya bila berwisata ke Danau Toba tetapi tidak berkunjung ke Pulau Samosir.
Pulau Samosir adalah pulau yang berada di tengah-tengah Danau Toba di Sumatera Utara. Suatu pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Samosir menjadi kabupaten pada Januari 2004. Sebelumnya, pulau ini merupakan bagian dari Kabupaten Toba Samosir. Terdiri atas 9 kecamatan, yaitu Pangururan (Ibu Kota Kabupaten), Harian, Sianjur Mulamula, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Ronggur Nihuta, Simanindo, dan Sitio-Tio.
Masing-masing kecamatan memiliki objek wisata, yang bila dikelola dengan baik dan benar akan mendatangkan nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi pulau yang berpenduduk lebih kurang 131.000 jiwa. Namun, sayang potensi wisata yang luar biasa itu belum bisa digali dan dikelola secara maksimal. Alhasil, yang tampak didaerah itu adalah Samosir yang sepi. Kesan kurang terawat dan pegunungannya yang gundul terlihat di berbagai tempat di lokasi wisata.
Cuaca yang akhir-akhir ini kurang bersahabat, semakin mengesankan kegersangan di tanah asal Suku Batak ini. Kondisi yang gersang dengan mata pencaharian utama bertani serta akses, terutama jalan yang kurang baik membuat Samosir kurang berkembang dibanding tempat wisata lain. Tidak mengherankan, penduduk setempat banyak yang merantau ke luar Samosir.
Akses jalan yang kurang baik menjadi salah satu dari sekian banyak hal yang menghambat perkembangan wisata di Pulau Samosir. Untuk mencapai pulau ini cukup memakan waktu.
Kabupaten Samosir kini masih termasuk Kabupatern termiskin dengan PAD pertahun kurang lebih 250 milyar. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, pemerintah Kabupaten Samosir melirik potensi wisata yang terpendam seperti keindahan dan keunikan pulau Samosir dan situs Danau Toba yang unik dan rupawan.
Kabupaten Samosir pada dasarnya memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, seperti panorama yang indah, objek-objek wisata bersejarah, rumah ibadah inkulturtif, cagar budaya, dan keunikan Danau Toba yang sempat disebut sebagai salah satu situs keajaiban dunia (world heritage), serta kekayaan seni budaya tradisionil, semuanya merupakan pesona wisata yang dapat dijadikan objek pariwisata yang apabila dikelola dengan baik dan benar akan mampu menciptakan lapangan kerja yang tinggi, mendorong kegiatan perekonomian yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta penerimaan devisa bagi kabupaten.
Kabupaten Samosir sebagai konsekuensi dari pemekaran wilayah tentu berdampak terhadap berbagai aspek yang ada terutama dalam penyelenggaraaan pembangunan daerah khususnya pembangunan ekonomi dimana salah satu sub sektornya adalah pariwisata.
Pembangunan yang dilaksanakan memungkinkan berdampak pada pengembangan wilayah bila dikaitkan dengan pengembangan pariwisata seperti meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, meningkatnya jumlah pengusaha kecil dan menengah serta perluasan lapangan kerja.
Sampai saat ini meskipun Danau Toba yang menjadi andalan di Kabupaten Samosir sebagai tujuan wisata, pemerintah masih kurang memperhatikan. Pemerintah kurang serius dalam mempersiapkan dan menangani kawasan Danau Toba sebagai tujuan utama wisatawan. Kurangnya penyediaan fasilitas yang mendukung kegiatan wisata, pelayanan yang kurang memadai dan pemeliharaan alam yang tidak baik. Akankah pemimpin kedepan akan lebih baik . . ??. Semoga. ***