FKSG Karo, DPRD Tidak Memihak Pendidikan

LAPORAN : BAMBANG FRANSISCO – TANAH KARO

SUMUTERITA.com | Forum Komunikasi dan Solidaritas Guru Kabupaten Karo sepakat untuk tidak memilih calon anggota legeslatif pada pemilihan umum , 9 April mendatang yang tidak konsen terhadap dunia pendidikan khusunya anggota DPRD Karo yang kerjanya hanya D3 (datang, duduk, diam) tak pernah menyuarakan pendidikan di Kabupaten Karo.

“Kami menilai anggota DPRD Karo yang selama ini telah duduk dikursi empuknya tak ada peduli perkembangan dan bagaimana memajukan dunia pendidikan dikabupaten karo. Mereka didemo dulu baru membuka mata dan telinga mendengar keluhan para guru dan anak didik disekolah –sekolah,” kata Sekretaris FKSG, Farida Br Sembiring, Senin (3/3) sekira jam 14.00 Wib di Jalan Jamin Ginting Kabanjahe.

Selain itu, yang lebih menyedihkan lagi bagi siswa-siswa yang telah berprestasi membawa nama harum nama baik Kabupaten Karo ke berbagai tingkatan. Apalagi siswa yang orang tuanya serba kekurangan bahkan ada yang tak mampu untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi karena keadaan ekonomi yang kurang memadai padahal siswa tersebut cukup berprestasi. Mereka tak pernah mau melihat kenyataan dan nasib mereka yang selayaknya harus dikedepankan. Anggota DPRD Karo beda dengan anggota legeslatif kabupaten lain yang sangat getol menyuarakan pendidikan daerahnya.

“Dimana mereka yang katanya pejuang aspirasi dan peduli. Apa terobosan yang dibuat para anggota DPRD itu untuk kemajuan dunia pendidikan di Karo ini. Untuk pemilihan kali ini kami forum Guru Kabupaten karo akan membuat suatu kesepakatan antar guru dan keluarga guru untuk memilih para caleg yang berpendidikan dan mau memperjuangkan pendidikan,”katanya.

Sementara Ketua FKSG Kabupaten Karo, Caranta Perangin-angin menyampaikan bahwa semua guru yang telah tergabung ke FKSG akan memilih caleg yang betul-betul berpendidikan minimal S1serta tidak cacat moral seperti pemain Judi dan terlibat Narkoba. “Dalam waktu dekat akan kami keluarkan surat edaran yang isinya daftar nama-nama caleg yang layak untuk dipilih berdasarkan pendidikan dan tingkah lakunya.  Kami tak ingin dikatakan anggota legeslatif tidak berpendidikan akibat kelakuannya dan kami seorang guru merasa malu ketika melihat seorang anggota DPR tidak pernah melakukan usulan atau tanggapan pada saat –saat berlangsungnya rapat sidang anggota legeslatif. Diforum itu kan terlihat siapa yang berkwalitas dan siapa yang hanya identitas,”katanya.

Hal sama juga di utarakan ketua LSM Aliansi Peduli Indonesia Sumata Utara (API Sumut)Pelita Monald Ginting Spd didampingi sekretarsisnya Ali Armadi Milala Ssos mengatakan, Pilihlah calon pemimpin yang memiliki jiwa seorang rakyat, agar dia bisa merasakan apa yang di rasakan rakyat dan tidak ada batas atau jarak komunikasi antara pemimpin dan yang dipimpinya (rakyat).

Pemimpin sekarang kebanyakan malah berlaku sebaliknya. Mereka berbuat seenaknya sendiri, tidak pernah turun mmellihat rakyatnya. Akibatnya mereka tidak pernah tahu, bagaimana kesengsaraan dan pennderitaan rakyat yang sesungguhnya. “Petinggi sekarang bisanya hanya memerintah dan menerima laporan saja, sehinngga kalau memberi kebijakan selalu salah atau tidak tepat”, ujarnya berharap.