37 Satpam USU Dipecat Tanpa Alasan Yang Jelas

banner 468x60

SUMUTBERITA.com, MEDAN | Sekitar 37 Satpam (Satuan Pengamanan) Universitas Sumatera Utara dari beberapa Fakultas dipecat atau diberhentikan secara mendadak tanpa alasan yang jelas bahkan tanpa menerima pesangon. Atas tindakan tersebut mereka merasa dirugikan dan merasa diperlakukan tidak adil, apalagi diantara mereka ada yang sudah mengabdi 5 tahun sebagai honorer di Kampus tersebut. Salah satunya Jefri Haryuda yang bertugas di perpustakaan usu ia merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak usu, dimana pemecatan itu tidak disertai surat pemberitahuan.

Jefri Haryuda yang juga pengurus Front Komunitas Indonesia satu(FKI-1)
Jefri Haryuda yang juga pengurus Front Komunitas Indonesia satu(FKI-1)

Pengakuan Jefri, “Dulu waktu saya diterima di USU saya memiliki Surat Kerja (SK) dari rektor waktu itu semasa Prof.Chairuddin P Lubis, dan SK kami setiap tahun di perpanjang sampai 2013 apa bila kami memiliki penilaian kerja yang baik, namun kenapa kami tidak dikerjakan lagi sedangkan nilai kerja kami sangat baik”, ujar Jefri haryuda honorer dari perpustakaan usu.

banner 336x280

Tambah Jefri, “Namun pada januari 2014 ini, para Satpam yang berstatus honor tersebut yang berjumlah sekitar 125 orang, diharuskan mengikuti seleksi lagi berupa ujian tulis dan psikotes. Bahkan ujian kami digabung bersama pelamar yang baru dari umum, dan saya menilai ujian itu tidak jujur, sementara kami yang sudah memiliki pengalaman dan sudah sering bertarung dengan ranmor di usu ini malah dikatakan kalah testing,”ujar Jefri Haryuda pada wartawan sambil menunjukan luka tusukan bekas obeng yang dilakukan ranmor pada waktu ia menjaga parkir.

Menurut Jefri dan rekanya david, ujian fisik diadakan 22 januari 2014, ujian tulis 23 januari 2014, dan hasilnya diumumkan tanggal 25 januari 2014 dimana banyak tenaga Satpam yang lama dinyatakan kalah dan tidak dipekerjakan kembali di usu, bahkan ada reman kami yang meninggal dan stres karna tidak bekerja lagi di usu, maka dari itu kami akan menuntut keadilan dan akan melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja, Serikat Buruh dan Ke DPRD Sumut kalau kami tidak dipekerjakan kembali ujar Jefri Haryuda yang juga pengurus Front Komunitas Indonesia satu(FKI-1) yang bertugas untuk mendampingi orang yang tertindas.

Masih menurut Jefri Haryuda ia merasa ujian ini tidak adil kenapa hanya satpam yang di Fakultas yang di ujiankan kenapa Satpam yang dibiro tidak di ikut sertakan, dan saya yakin tamatan mereka juga masih ada yang smp ada apa ini, sedangkan yang lulus ujian baru ini kebanyakan titipan pejabat yang orang tuanya ada di usu ini, saya bertangungung jawab bicara karna data yang ada sama saya benar, jadi saya berharap agar Rektor berbjiak adil kepada kami karna kami sudah mengabdi disini dan cuma ini pekerjaan yang bisa kami kerjaakan, kalaupun satpam sudah penuh,kan masih banyak bagian yang kosong seperti penitipan tas,Penyusunan buku di perpustakaan,ujar Jefri haryuda dengan tegas sambil memberikan nomor telepon genggamnya  081264541332 agar rekan-rekan yang merasa di jolimi dapat menguhunginya untuk menuntut ke adilan. Sementara itu, Rektor Universitas Sumatera Utara  Prof Syahril Pasaribu belum dapat di konfirmasi wartawan.

(Red/Top)

banner 336x280