SUMUTBERITA.com, JAKARTA | Peserta konvensi calon presiden dari partai Demokrat Gita Wirjawan, mengundurkan diri sebagai menteri dengan alasan untuk fokus sebagai peserta konvensi calon presiden (Capresa) dari demokrat mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Demokcracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, Alasan Gita Wirjawan mengundurkan diri dari jabatan menteri perdangan untuk fokus sebagai peserta konvensi dirasa janggal. Pasalnya, Gita meninggalkan jabatan disaat ada kasus import beras ilegal dari Vietnam, dalam hal ini Gita sebagai menteri perdagangan harus bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut.
“ Akan lebih terhormat seandainya Gita mengundurkan diri karena merasa gagal menjadi menteri, dari pada mengkambing hitamkan konvensi capres Demokrat “
Menurut Jajat, tidak ada persyaratan jika seorang pejabat publik harus mengundurkan diri untuk menjadi peserta konvensi capres demokrat. Namun, dari kejadian ini seharusnya bisa menjadi dasar pertimbangan panitia konvensi, karena kepentingan rakyat dan tugas pokok harus lebih diutamakan.
Konvensi calon presiden dari partai demokrat bertujuan untuk mencari sosok pemimpin yang teruji kredibilitasnya, “ bagaimana mungkin bisa mendapatkan calon pemimpin yang teruji sementara pesertanya adalah pejabat aktif yang meninggalkan tugas pokok demi menjadi peserta konvensi “ . Tegas Jajat.
Saat ini masyarakat sudah cerdas dalam menentukan calon pemimpin dan wakilnya di DPR. Sebaiknya, Presiden SBY yang juga merupakan ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dapat mengambil tindakan tegas. Pasalnya, kejadian ini jelas merupakan kelalaian dari pejabat yang sibuk dengan road show konvensi capres demokrat, padahal seharusnya, apapun bentuknya kepentingan masyrakat umum harus lebih diutamakan. Tutup Jajat.
(Ncid)