Kesedihan Yang Mendalam Korban Awan Panas Sinabung

banner 468x60

LAPORAN : BAMBANG SAPUTRA – KABANJAHE, TANAH KARO

SUMUTBERITA.com | Diva Nusantara Sembiring (17) warga Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka salah seorang yang ikut menjadi korban semburan awan panas erupsi gunung sinabung, Sabtu (1/2 ) sekira pukul 10.30 Wib kemaren. Kepergian Pria anak ketiga dari pasangan  M. Sembiring dan S . Beru Karo itu meninggalkan kesedihan yang mendalam mengenang kebaikan dan ketaatannya kepada kedua orang tuanya.

banner 336x280
Acara adat yang dilakukan sebelum disholatkan ke Masjid Desa Cinta Rakyat, Abang yang yang mengenakan pakaian khas adat karo uis nipes diantara tamu yang ikut melayat.
Acara adat yang dilakukan sebelum disholatkan ke Masjid Desa Cinta Rakyat, Abang yang yang mengenakan pakaian khas adat karo uis nipes diantara tamu yang ikut melayat.

Hal tersebut juga diamini oleh pamannya, Ikhlas Surbakti (40) warga yang sama. “Kepergian Diva begitu tiba-tiba tak ada tanda-tanda yang kami terima atau keanehan dari gerak-geriknya sebelum pergi untuk selamanya. Anak ini sangat penurut dan suka membantu, cerdas dan berprestasi di sekolahnya, dia (Diva) Sekolah Menengah Kejuruan kelas II jurusan Bangunan,”kenang Surbakti.

Disampaikannya lagi, bahwa selama ini setelah pulang sekolah dia selalu membantu orang tuanya untuk mencari rumput makannan ternak peliharaanya dan walau ia seorang laki-laki, dia (Diva) sering juga membantu ibunya kala sibuk untuk memasak nasi.

Kesedihan yang serupa juga disampaikan abang korban , Jumadi Sembiring.,” Beberapa hari yang lalu Diva Nusantara sempat berkelekar tentang gunung sinabung sambil berkata Gunung itu sudah tenang, tapi sepertinya akan meminta korban. Keempat sahabat setia itu pergi ke gunung setelah sebelumya mengikuti acara Maulid Nabi,”ujar Jumadi menirukan ucapan Diva beberapa hari yang lalu.

“Diva dengan ketiga kawanya sangat akrab bahkan keempatnya telah berteman baik sejak dua tahun lalu. Kini keempatnya telah pergi selamanya dan berkomitmen untuk selalu sama sekalipun untuk menghadap Allah SWT. Selamat jalan adiku, saudaraku, doa kami mengirimu menuju alammu,”ujar Jumadi meneteskan air mata.
Sebelum dilakukan fardu kifayahnya acaranya diawali dengan acara adat Karo yang dilakukan dilosd Desa itu untuk selanjutnya dikebumikan di pemakaman umum desa tempatnya bermukim selama ini di Desa Cinta Rakyat.

Terpisah, kesedihan yang mendalam juga di rasakan keluarga Mahal Surbakti (25) seorang guru honor SD Gurukinayan warga Desa Payung Kecamatan Payung yang juga salah satu diantara 14 korban awan panas yang bersamaan dengan Diva Nusantara Sembiring.

Sosok seorang mahal juga sangat di puji di lingkungan tempat tinggalnya, anak pertama dari empat bersaudara ini sangat aktif dalam setiap kegiatan yang ada di desanya, beliau (mahal) pergi ke lokasi kejadian untuk menemani teman-temannya dari dari persatuan GMKI (Gerakan Mahasiswa Keristen Indonesia) yang dating dari Kota Cane, ucap kerabat korban Donta Ginting warga Desa yang sama.

Ditambahkan Donta, tiga hari sebelum kejadian beliau (mahal) bertemu dengannya dan bercerita kalau sepasang angsa datang menghampiri rumahnya, (mahal), beliau juga heran dengan kedatangan sepasang angsa yang menghampiri rumahnya, sementara tidak pernah angsa dating atau dekat dengan rumahnya, dan yang mempunyai angsa tersebut sangat jauh jaraknya dari rumahnya.

“Kalau Mahal bang, dia salah satu andalan dari kampung kami ini bang, saya bilang seperti itu, selain dia pintar, jaringan atau teman-temannya dari luar kota juga banyak bang, sudah banyak sekali dia membantu dan membimbing kami bang, terutama pemuda pemudi desa Payung ini bang” ujar kerabat Mahal sambil meneteskan air mata.
Sembelum korban dimakamkan, pihak keluarga melakukan acara adat Karo di Jambur Sempakata jalan Jamin Ginting Kabanjahe, setelah dilakukan acara adat, korban dimakamkan di kampung halamannya Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo.

banner 336x280