LAPORAN : KRISTOP SIMALANGO – MEDAN
SUMUTBERITA.com | Kambing hutan sumatera (Capricornis sumatraensis) yang ditemukan salah seorang warga Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Jumat (17/1) kemarin sekira pukul 12.00 WIB akhirnya mati. Matinya hewan tersebut secara mendadak disebabkan paru-parunya yang penuh dengan abu vulkanik.
Kambing hutan yang termasuk hewan langka tersebut Mati sekitar pukul 20.00 WIB di Medan Zoo, pada Jumat 17 Januari kemarin di Medan Zoo, sebelumnya memang Kambing tersebut sudah lemas sejak dibawa dari Tanah karo, dan tidak mau makan. Sewaktu sampai di Medan, sudah dikasi berbagai macam makanan tetapi tetap juga tidak bisa bertahan dan akhirnya mati kata Ristanto Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut kepada wartawan hari ini Sabtu (18/1).
Lanjut Ristanto, setelah dipastikan kematiannya petugas kemudian melakukan autopsi dan ternyata di paru-parunya ditemukan banyak debu vulkanik yang bersumber dari letusan gunung sinabung. Jadi Kambing ini mati karena kondisinya seperti terkena TBC, kata Ristanto.
Kambing gunung sumatera yang biasa disebut warga setempat dengan sebutan beidar ini, Diduga turun gunung karena sumber makanan maupun sumber air minumnya di hutan sudah tidak ada sebab tertimbun abu vulkanik Gunung Sinabung yang meletus sejak September 2013 hingga hari ini.
BBKSDA Sumut segera membawa binatang itu ke Medan untuk kepentingan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan itu merupakan prosedur tetap yang harus dilakukan, sebelum melepasliarkan binatang itu kembali.
“Tempat yang memungkinkan untuk memeriksakan hewan itu di Medan Zoo, maka kita bawa ke sana,” kata Ristanto.