Ketika Video Game Merusak Generasi Muda

OLEH : FAHRUL ROZI PANJAITAN  |  MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA UNIMAL

 

Video game, siapa lagi yang tidak mengenal istilah satu ini, tapi banyak orang tidak mengetahui, apa itu video game? Dari mana asal mulanya? Video game yaitu suatu permainan yang ditampilkan melalui peranti video(monitor) yang menghasilkan gambar, sehingga bisa berinteraksi antarmuka dengan pengguna. Video game sudah banyak berevolusi dari dulu hingga sekarang, dari tampilan yang kotak-kotak dan hitam putih, hingga sekarang 4 (empat) dimensi. Video game yang pertama kali saya mainkan itu adalah gamebot sekitar tahun 90-an, v-com, playstation, hingga game online yang berbasis komputer.

Video GameSekarang video game sudah menjamur di dunia ini yang mempunyai banyak variasi, mulai dari game pertualangan, aksi, olahraga, dan banyak lagi yang lain sehingga membuat terlena para pengguna game. Apalagi video game berbasis online, yang membuat kita bisa bersaing dengan sesama orang yang lainnya, bukan seperti game offline yang lawan-lawan kita itu adalah komputer atau sudah diprogram. Bahkan mereka tahan berlama-lama hingga 2-4 jam bahkan lebih bermain game bagaikan orang yang terhipnotis tak bisa berhenti.

Memang bermain game bisa menggilangkan kebosanan dan mengurangi stres, tapi jika berlama-lama bisa menimbulkan kerusakan baik secara sosial, secara psikis maupun secara Fisik.

Secara Sosial Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang. Pergaulan kita hanya di game online saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain. Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online.

Secara Psikis pikiran kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan. Kita jadi sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pekerjaan. Membuat kita jadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita. Melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dll. Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.

Secara Fisik terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan kerusakan pada aktivitas otak yang berakibat pada pengendalian emosi dan agresivitas sehingga mereka cepat mengalami perubahan mood, seperti mudah marah, mengalami masalah dalam hubungan sosial, tidak konsentrasi, dan lain sebagainya. Kesehatan jantung menurun akibat bergadang 24 jam bermain game online. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main. Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga, Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan kematian.

Tapi, sekarang video game sudah berubah peran, dari media hiburan menjadi ajang perjudian. Tak jarang kita melihat orang bertaruh baik di rental PS maupun di warnet, bahkan sekarang banyak media yang ditawarkan untuk melakukan kegiatan haram ini, terutama video game berbasis online, seperti poker,roulette, blackjack dan lain-lain. Dengan banyaknya bank yang bisa dijadikan media transfer untuk dapat bermain video game dengan genre perjudian ini, dapat memudahkan para pecandu permainan satu ini. Dengan sistem online yang dikenal cepat dan bisa dimana saja, mereka pun bisa melakukan hal ini dimana saja asal ada jaringan, baik di warnet ataupun kedai kopi yang sekarang menyediakan Wifi.

Seperti yang kita ketahui, ajang taruhan itu dilarang baik secara agama maupun secara hukum yang berlaku. Bahkan agama Islam melarang keras kegiatan yang satu ini seperti dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ( meminum ) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan Syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”.

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingati Alloh dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu”.(QS.Al-Maidah :90-91)

 

Memang, menghilangkan sesuatu yang sudah membuat kita kecanduan itu susah, termasuk dalam bermain video game, tetapi ada caranya, yaitu mengisi waktu kosong kita dengan melakukan kegiatan yang bermamfaat, seperti berolahraga, belajar, dan banyak hal lain. Bila kita bosan kita boleh keluar jalan-jalan, nongkrong bareng teman atau membaca. Bila si anak masih kecil, kita bisa melakukan pencegahan agar si anak tidak kecanduan bermain game, seperti katakan dampak buruk jika sering bermain game pada anak. Dengan begitu, si anak akan mengerti dan bisa mengurangi waktunya untuk bermain game. Beri batasan waktu pada si anak dalam bermain game atau mereka boleh bermain game setelah selesai mengerjakan tugas. Isi waktu kosong sianak dengan kegiatan ekstrakulikuler sekolah seperti menyayi, menari, bermain sepak bola. Sehingga dapat membuat mereka menjadi lebih bersosialisasi dan lebih menikmati waktu bersama orang lain secara fisik.