POLEH : DARWIN SIPAHUTAR | pembaca SUMUTBERITA.com
Pekan Kondom Nasional yang digelar oleh Menteri Kesehatan R.I lebih kepada pemuasan hati sponsor dan pengusaha kondom di negeri ini,tapi tidak sepenuh hati dalam pencegahan penyakit HIV/AIDS itu sendiri. Terbukti bahwa gelaran ini hanya bersifat pemborosan dan akal-akalan saja. Tidak menyentuh substansi dari pencegahan penularan HIV/AIDS. Sementara penularan penyakit berbahaya ini tidak hanya sebatas berhubungan intim saja,bahkan banyak faktor pendukung tertularnya HIV/AIDS. Tutur Darwin Sipahutar
Untuk itu PKC PMII Sumatera Utara meminta kepada Pemerintah untuk menghentikan gelaran pekan kondom tersebut,karna dinilai menyalahi adat dan budaya ketimuran yang selama ini kita pahami, dan tidak elok dilakukan di negeri yang menganut paham Pancasila. Pancasila mengajarkan kepada kita bahwa menjaga moralitas bangsa itu jauh lebih penting daripada membudayakan hal yang bersifat mudharat. Maka dari itu kami meminta kepada Menteri Kesehatan R.I untuk segera bertobat dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,Karna sudah menggiring bangsa ini kedalam jurang kehancuran. Tandas beliau
Generasi bangsa ini bukan dijerumuskan kedalam persoalan-persoalan yang lebih parah lagi,Tapi bagaimana memberikan educatif yang mumpuni agar penularan penyakit HIV/AIDS bisa dihindari. kami menilai pekan kondom yang digelar ini merupakan tindakan yang menjauhkan anak bangsa dari nilai-nilai luhur pancasila,dan membunuh semangat kebangsaaan. Oleh karenanya gelaran yang diprakarsai pemerintah ini merupakan gelaran titipan pihak ketiga yang ingin merusak bangsa ini. Ungkap beliau.