Indomaret Menjamur dan Gerogoti Pengusaha Pribumi Tanah Karo Terancam Gulung Tikar

banner 468x60

LAPORAN : JOHN GINTING/ SEMPURNA PASARIBU – TANAH KARO

Kehadiran pusat perbenjaan INDOMARET yang berdiri dengan bangunan Megah serta Royal Lampu Penerangan membuat secara kasak masyarakat ingin berkunjung untuk berbelaja. Kini merek Indomaret yang diduga kuat dimiliki warg turunan Tionghoa tersebut terlihat tumbuh secara MENJAMUR di jajaran Wilayah Tanah Karo, sehingga Pengusaha Pribumi terancam gulung tikar akibat Produk yang sering menampangkan Diskon sebagai daya tarik konsumen. Akan tetapi harga tetap tinggi di pasarkan dibandingkan dengan harga di Toko Grosir, sebab pajak Indomaret cukup besar.

banner 336x280

Akibat menjamurnya Indomaret di Bumi Turang Simalem ini membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karo unjuk gigi sehingga di bawa ke-agenda dengar pendapat bersama pengusaha Indomaret. Selain para pengusaha Indomaret juga terlihat hadir dari PT WEP baru-baru ini di Gedung Dewan terhormat.

Sidang Paripurna dengan agenda dengar pendapat tersebut diketuai, Harison Sitepu,SP selaku Ketua Komisi C dan bersama anggota DPRD Karo yang hadir seperti, Siti Aminah Perangin-angin, Drs Darta Bangun, Aceh Silalahi, Chairani Br Karo.

Sebelum pembahasan dan dengar pendapat dimulai, Ketua Komisi C Harison Sitepu mempertanyakan kepada semua anggota berkenan dengan tidak hadirnya salah satu perusahaan, yang seharusnya hadir pada rapat tersebut yaitu PT WEP. Mendengar apa yang dipertanyakan oleh ketua tersebut semua anggota menyatakan setuju dibuka rapat tersebut.

Pembahasan resmi dibuka tepat pukul 11.30 Wib pada hari itu terutama permasalahan berdirnya PT Indomaret yang sudah menjamur disegala sudut pandang mata baik di Kecamatan Berastagi, Kabanjahe dan Kecamatan Tiga Panah. Kehadiran Indomaret yang sangat berdampak mematikan pengusaha pribumi baik berskala bawah, menengah dan atas.

Dalam kesempatan yang ada, Aceh Silalahi memaparkan secara pribadi apa yang dilihatnya sendiri bahwa pengusaha pribumi yang ada tidak jauh dari rumah beliau sudah tidak lagi melakukan kegiatan akibat berdirinya Indomaret yang sampai saat ini berjumlah 14. Melalui perasaan prihatin, Aceh Silalahi berkata dimana sebenarnya memperhatikan dan membantu rakyat kecil, yang maksudnya baik pihak eksekutif, yudikatif, legislatif serta mengajak kepada semua pihak walau dengan alasan perusahaan tersebut menambah pendapatan asli daerah tetapi harus kita memikirkan melalui nurani, karena berdirinya perusahaan tersebut pengusaha pribumi yang ada di Tanah Karo mati selama-lamanya.

Hal senada juga terlontar di bibir, Siti Aminah Perangin-angin yang juga mantan ketua DPRD Karo menyesali ketidakhadiran PT WEP pada rapat tersebut terkait dengan ketidakhadiran beberapa peserta, mantan ketua DPRD Karo tersebut akan mengadakan rapat kembali pada hari dan tanggal yang belum ditentukan dan mengundang pihak eksekutif yang berhubungan dengan menjamurnya perusahaan mengakibatkan tersiksanya pengusaha pribumi.

Turut hadir juga pada rapat yang digelar anggota DPRD Komisi C, terlihat  Asisten I Terkelin Purba, Kepala Perijinan Terpadu Kabupaten Karo Ngaku Ramos Perangin-angin SP, Kabag Hukum Penawarta Br Pelawi.

banner 336x280