LAPORAN : PARDY SIMALANGO – TANAH KARO
Peristiwa hujan deras yang diiringi angin kencang saat melanda kota Kabanjahe, Selasa (29/1) sekira pukul 15.00 Wib lalu dan menyeret seorang lelaki tua yang diyakini bernama, Jesman Situmorang (73) beserta sepeda motornya yang hanyut dan hilang terbawa arus ke dasar sungai laudah ternyata benar. Korban tersebut merupakan seorang yang kesehariannya bekerja sebagai pengantar Koran (loper-red).
Setelah empat hari pasca hanyutnya Jesman Situmorang warga Gang Aman Lorong III Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo tersebut, akhirnya Jumat (1/2) sekira pukul 13.30 wib ditemukan dari kedalaman sungai Laudah tepatnya disekitar Batu Galuh, Desa Bunuraya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo.
Kondisi mayat Situmorang yang ditemukan penyelam lokal warga Jln Irian Kabanjahe bernama Rudi Laia (32) dibantu oleh lima orang kawannya menemukan korban dengan kondisi tubuh sudah mulai membengkak dan tersangkut ditumpukan kayu yang terikut hanyut didasar sungai sedangkan helm yang dipakai korban yang berwarna biru masih terpasang di kepala korban.
Pantauan SUMUTBERITA.com saat dilakukan evakuasi jenazah korban di TKP cukup membuat Tim SAR keteteran yang dibantu oleh warga sekitar. Keadaan medan yang licin dan jurang terjal dengan kedalaman sekitar 30 meter membuat tim harus ekstra hati-hati menapaki langkahnya. Evakuasi yang memakan waktu satu setengah jam itu, dan akhirnya jenazah korban dibawa ke RSU Kabanjahe dengan menggunakan mobil patroli Polres Tanah Karo.
Isak tangis keluarga seketika pecah saat kantong jenazah dibuka oleh petugas RSU Kabanjahe. Begitu mengetahui Jesman Situmorang sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi, pakaian serta mantel hujan warna biru yang dia kenakan masih lengket dibadan kendati sudak koyak koyak. Sedangkan sekujur tubuhnya dan wajahnya sudah membengkak dan mulai mengeluarkan bau tidak sedap.
Korban yang sehari-harinya dikenal bekerja sebagai loper koran ke daerah Kecamatan Tiga Panah hingga Kecamatan Merek bahkan sampai ke Desa Silalahi Kabupaten Simalungun itu diketahui tidak pulang ke rumah pada, Selasa (29/1) sekira jam 18.00 wib.
Sementara, sepeda motor yang dikendarainya saat musibah menimpa diri korban belum diketemukan. Menurut salah satu keluarga korban yang ditemui wartawan mengatakan kalau pihak keluarga tidak ada mendapat firasat tentang musibah itu.
“Kami tidak menyangka hal ini ini terjadi. Opung ku itu baik sekali, setiap kemana pun dia pergi selalu mengasi tau terlebih dahulu,” ungkap salah seorang cucu korban sambil meneteskan air mata. Menurutnya, seusai divisum di RSU Kabanjahe, kemungkinan almarhum dibawa untuk disemayamkan dikediamannya di Gang Aman, Lorong III, Kelurahan Kampung Dalam, Kabanjahe.