LAPORAN : FERRI – PATUMBAK
Konflik rebutan lahan tanah garapan antara mafia dan masyarakat Jln Kongsi Mariendal Kecamatan Patumbak terus bergulir ,selasa (15/1) sekira pukul 14.00 WIB warga yang mendirikan tenda ditanah garapan diserang 3 orang preman suruhan Mafia tanah dan membacoki warga. Kedua warga yang terkena bacokan adalah Boru Simamora (32) dan Robert Tampubolon (43). Kedua warga tersebut dibacok saat tertidur di tenda gubuk yang sengaja dibangun warga untuk melindungi tanah garapan dari tangan mafia tanah yang serakah.
Robert Tampubolon mengalami luka di punggung, sementara Boru Simamora mengalami luka di paha kanan, sementara warga yang mengetahui langsung lari kalang kabut menyelamatkan diri mereka dari serangan para preman suruhan Mafia tanah tersebut.
Salah seorang warga yang yang menyaksikan kejadian tersebut mengenali salah seorang pelaku yang bernama Palik (40) warga Bajak Lima yang datang mengendarai sepeda motor RX King dan menenteng parang tanpa ragu langsung menebas kaki Boru simamora saat tertidur.
Boru Simamora menjerit dan Palik memakinya.”Kalian pikir tanah negara ini, bajingan kalian semua cabut kalian dari sini aku matikan kalian nanti,” ujar Boru simamora menirukan perkataan Palik salah seorang preman suruhan Mafia Tanah.
Kasihan melihat Boru Simamora dibacok dipaha, Robert Tampubolon mencoba membela namun naas Robert kalah jumlah dan babak belur dihajar ketiga preman kemudian lari dan disabet klewang yang mengenai punggungnya. “Aku kasihan liat Simamora, aku tolong lah dia tapi aku kalah jumlah ni lah kena bacok aku,” ungkap Pria berkumis dan bermuka seram ini.
Setelah itu para preman ini langsung kabur. Warga kemudian menghubungi Polsek Patumbak dan Robert Tampubolon melapor ke Polsek Patumbak, tanpa dikomandoi Kapolsek Patumbak Kompol Tryadi S.Ik langsung ke TKP dan menenangkan situasi yang masih panas, warga sudah mengumpul semua di Posko yang dibangun diareal tanah garapan. “Ibu-ibu bapak-bapak saya kan sudah bilang jangan dibangun lagi pos gubuk kayak gini tanpa seijin saya, karena nanti dikira saya memihak orang ibu, saya kan tidak memihak siapa-siapa, jadi kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan,” kesal kapolsek Tryadi.
Kapolsek juga marah dengan ulah warga yang memancing emosi para mafia tanah karena sudah ada kesepakatan sebelumnya antara mafia tanah dengan warga dan Polisi untuk tidak membangun apapun diatas lahan tanah garapan. “Kita sudah mengejar para pelaku pembacokan dan masih dalam pengejaran,” ungkap Kapolsek. Beruntung Boru Simamora hanya mengalami luka biru dan lecet dibagian pahanya karena bagian klewang yang dibacokan ternyata terbalik sehingga bagian tumpulnya saja yang mengena dipaha.
Akhirnya kedua korban bacok ini pun dilarikan ke Klinik terdekat. Kapolsek Patumbak Kompol Triyadi sangat resah dengan kejadian tersebut karena bisa memancing konflik lebih luas. “Kalau kayak gini apa gak merembet ke yang lain, tolong lah pak ibu hargai kami,” kesal Kapolsek.
Triyadi juga menghimbau agar gubuk tersebut dibongkar dan biaya bangun gubuk tersebut akan diganti Kompol Triyadi. “Untuk menjaga kekondusifan daerah ini, mari kita bongkar gubuk ini dan besok saya ganti dananya,” ungkap Kapolsek.