Tak Tahan Idap Tumor Ganas, Wendi Sembiring Bunuh Diri di Lau Biang

banner 468x60

LAPORAN : SEMPURNA – TANAH KARO

Tak tahan menderita Tumor ganas yang setahun terakhir bersarang di lehernya membuat, Wendi Sembiring (25) nekat mengakhiri hidupnya di jembatan gantung (titi rambing) Lau Biang yang berjarak sekira 500 meter dari rumahnya di Desa Ujung Deleng Kecamatan Kuta Buluh Kabupaten Karo, Senin (27/8) sekira jam 08.30 wib hingga hari ini dikabarkan belum dapat ditemukan.

banner 336x280

Informasi yang dihimpun kru SUMUTBERITA.com bahwa, penyakit tumor ganas yang menggerogoti kesehatannya itu dikabarkan sejumlah narasumber hampir dua tahun ini diderita korban.

Setau bagaimana persisnya, Senin (27/8) disaat keluarga beserta paman korban hendak membawanya berobat ke Medan dan mendatangi kamar tempat kesehariannya mengurung diri karena penyakit tumor. Ternyata, paman Wendi  hanya menemukan sepucuk surat yang berisi tulisan berbahasa Karo “Aku lanai man daramen kena, go kuban dalanku sisada. artinya: Aku tak perlu lagi kalian cari, udah kutempuh jalanku sendiri”. Adanya temuan sepucuk surat di dalam kamar itu akhirnya tersiar keseluruh warga desa Ujung Deleng.

Oleh keluarga beserta seluruh masyarakat saat itu juga langsung berpencar melakukan pencarian disekitar desa, pencarian akan keberadaan korban sebagian warga langsung menuju jembatan gantung Lau Biang dan warga mendapati sepasang sandal warna hitam yang biasa dipakai Wendi teronggok persis diatas jembatan tersebut.

“ Hanya sendalnya saja yang ditemukan warga persis diatas titi rambing (jembatan gantung). Melihat posisi letak sadal saat itu kami yakin kalau dia (Wendi) sudah bunuh diri dengan cara melompat kebawah,” ungkap Kaur Pemerintahan Desa Ujung Deleng, Sarip Karo-Karo (33) saat dihubungi Metro 24 Jam melalui selulernya, Rabu (29/8) sekira jam 16.30 wib.

Atas temuan sepasang sandal milik korban itu, warga langsung turun kebawah dan menyisir alur sungai Lau Biang yang terkenal ganas dan dikelilingi bebatuan curam dan arus air yang sangat deras. Pencarian yang melibatkan seluruh warga desa pada hari itu belum dapat menemukan mayat korban.

Hari Kedua Mayat Korban Sempat Ditemukan, Namun Karena Derasnya Arus Sungai Lau Biang Lepas Kembali

Pencarian mayat korban hari kedua disepanjang alur sungai Lau Biang persisnya berjarak sekira 2 KM dari Desa Perbesi Kecamatan Tigabinanga mayat korban dikabarkan sempat ditemukan mayat korban terlihat mengapung tetapi tak dapat diangkat karena lokasi yang begitu curam dan bebatuan yang terjal sehingga mayat korban kembali terseret arus sungai yang deras.

“Ia, memang sudah sempat kami temukan mayatnya mengapung ga pala jauh lagi dari seputar Sampuren Belingking. Karna batu batu terjal kami ga bisa turun kebawah dan arus air sangat deras, akhirnya lepas lagi. Ga usah di beritakan dulu pur, besok kita ketemu biar kuceritakan semua karna aku ikut kemarin disana,” ujar sumber Media ini saat dihubungi melalui hapenya.

Hingga memasuki hari ketiga, Rabu (29/8) pencarian mayat korban secara manual yang dilakukan warga belum ada kabar layak dipercaya yang memastikan bahwa mayat Wendi Sembiring sudah ditemukan. Namun, sejumlah informasi berkembang yang belum tentu benar kepastiannya sudah ditemukan tiga mayat dari tempat yang berbeda dan satu tidak lagi memiliki kepala pasca seluruh warga Desa Ujung Deleng turun ke sungai Lau Biang.

Untuk perimbangan berita, Kapolres Karo, AKBP Marcelino Sampouw, Sik, SH, MT saat dikonfirmasi, Rabu (29/8) sekira jam 19.01 wib terkait warga dikabarkan telah menemukan tiga mayat selama pencarian namun hingga berulangkali tak bersedia mengangkat panggilan selulernya serta pesan singkat yang dilayangkan kru SUMUTBERITA.com dijawab Marcelino dengan singkat “Saya masih di Medan tolong cek ke SPK, Tks,”.

banner 336x280