LAPORAN : INDRA – DELI SERDANG
Walau sejumlah tokoh masyarakat dan LSM serta berbagai media massa kerap menyoroti dampak aktivitas Galian C milik seorang oknum perwira Poldasu, AKBP Suhadi di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru Biru Deli Serdang, namun tim terpadu penertiban Pemkab Deli Serdang yang di bentuk Bupati tampaknya tidak punya nyali menindak Galian C illegal tersebut. Sementara, penambangan Galian C tersebut sudah cukup meresahkan warga masyarakat.
“Sudah begitu lama kegiatan Galian C illegal milik perwira Poldasu tersebut berjalan, namun sampai saat ini Satpol PP tidak pernah berani melakukan penindakan. Padahal apa yang dilakukan jelas telah menyalahi. Soalnya, selain tidak punya izin penambangan, mereka juga kersap mengambil material didalam alur sungai,” ucap salah satu warga yang namanya enggan dikorankan kepada wartawan, Minggu (8/7) sekira pukul 16.00 wib di Biru-biru.
Dikatakannya, bila pengerukan di lokasi DAS tetap dilakukan pengusaha dikuatirkan sangat beresiko dan fatal. Dimana, manfaat air sungai seruai menyangkut hajat hidup masyarakat yang bermukim di Kecamatan Biru-biru. Masyarakat banyak menggantungkan hidupnya dari aliran air sungai seruai tersebut. Karena, pada bagian hilir tersebut banyak terdapat areal persawahan, kolam ikan juga lokasi obyek wisata.
“Bila aliran sungai tetap dikeruk tentu berakibat fatal karena air akan keruh. Sehingga akan mencemari kolam ikan dan lokasi objek wisata Pantai Sarilaba Biru indah dan Casanova,” jelasnya.
Ironisnya, lanjut pria paruh baya ini, armada pengangkut bahan material yang digunakan oknum perwira tersebut malah berbeda dari yang lain. “Dalam segi armada, mereka memang menggunakan enam roda, namun bak muatanya telah dirubah kapasitasnya menyerupai armada sepuluh roda layaknya muatan tronton hingga menjadi pemicu jalan menjadi cepat rusak.
Oleh karena itu, masyarakat meminta Bupati Deli Serdang, Amri Tambunan agar menindak tegas pelaku perusak lingkungan itu. Karena bila hal ini terus berlangsung, dampaknya bukan saja bagi warga Kecamatan Biru biru saja, namun juga akan beresiko bagi warga seputaran Kota Medan yang menjadikan sungai abrasi, pintanya.